Berita Nasional

Pembukaan KTT G20 di Bali, Jokowi Minta Perang Dihentikan

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar perang segera dihentikan. Jokowi meminta negara-negara anggota G20 bersatu mengatasi krisis global.

Editor: m nur huda
BPMI
Presiden Joko Widodo secara resmi membuka puncak Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Hotel Apurva Kempinski, Kabupaten Badung, Provinsi Bali, pada Selasa (15/11/2022). 

TRIBUNJATENG.COM, BALI - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar perang segera dihentikan. Jokowi meminta negara-negara anggota G20 bersatu mengatasi krisis global.

Imbauan itu diserukan Jokowi saat membuka Konferensi Tingkat Tinggi G20 atau KTT G20 di Nusa Dua, Bali, Selasa (15/11/2022).

"Kita tidak punya pilihan lain, kolaborasi sangat dibutuhkan untuk menyelamatkan dunia. Kita semua memiliki tanggung jawab, bukan hanya untuk rakyat tapi juga penduduk dunia," kata Jokowi.

"Bertanggung jawab di sini, berarti kita harus mengakhiri perang. Jika perang tidak berakhir, dunia akan sulit bergerak maju. Jika perang tidak berakhir, akan sulit bagi kita untuk bertanggung jawab atas masa depan generasi sekarang dan generasi mendatang," kata Jokowi.

Pernyataan itu disampaikan Jokowi di sejumlah delegasi yang hadir, termasuk Presiden Amerika Serikat Joe Biden dan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov. Saat KTT G20 berlangsung, perang terjadi antara Rusia Ukraina sejak Februari lalu.

Jokowi melanjutkan, dunia tidak semestinya terbelah menjadi beberapa bagian. Sebagai pemegang presidensi G20, Jokowi menegaskan bahwa Indonesia menyadari betapa penting dialog untuk menjembatani perbedaan. Semangat itu, katanya, harus ditunjukkan di G20.

"Kita tak punya pilihan lain. Paradigma kolaborasi sangat dibutuhkan untuk menyelamatkan dunia. Kita semua bertanggung jawab, bukan hanya untuk rakyat kita, tapi juga orang-orang di dunia," ucap Jokowi.

"Kita tidak boleh membiarkan dunia jatuh ke dalam perang dingin lainnya. Dunia sedang menghadapi tantangan luar biasa. Krisis demi krisis terjadi. Pandemi Covid-19 belum selesai, rivalitas semakin tajam, hingga perang terjadi. Jika kita tidak segera mengambil langkah agar ketersediaan (pangan) cukup dan harga yang terjangkau maka 2023 akan menjadi tahun yang lebih suram," paparnya.

Jokowi mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada 17 kepala negara G20 yang bersedia hadir di Bali di tengah situasi dunia yang tidak menentu dan krisis yang terus meluas.

Maka dari itu, Jokowi menegaskan KTT G20 di Bali dua hari ini harus menghasilkan sesuatu yang konkret untuk membantu pemulihan ekonomi global pascapandemi Covid-19 dan di tengah konflik Rusia-Ukraina yang belum ada tanda akan berakhir.

Jokowi juga menyerukan kepada para pemimpin dunia yang sebelumnya telah terbelah dapat menjembatani perbedaan.

"Saya paham perlu upaya luar biasa bagi kita dapat duduk bersama di ruangan ini. Apakah kita akan mencetak keberhasilan? Atau akan menambah satu lagi angka kegagalan? Buat saya, KTT G20 ini harus berhasil. Tidak boleh gagal."

Mengakhiri sambutannya, Jokowi berharap G20 dapat terus menjadi katalis pemulihan ekonomi yang inklusif. Jokowi mengapresiasi usaha G20 selama masa-masa yang sulit dan mempersiapkan situasi ke depan melalui pandemic fund, membantu ruang fiskal negara berpendapatan rendah, hingga mendukung ekonomi dunia yang lebih hijau dan berkelanjutan melalui Bali Compact.

"Akhir kata, mari kita perlihatkan kepada dunia bahwa kita dapat bersikap bijak, memikul tanggung jawab, dan menunjukkan jiwa kepemimpinan. Mari kita bekerja dan mari kita bekerja sama untuk dunia. Recover together, recover stronger," pungkasnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved