Berita Semarang
14 Kabupaten/Kota di Jateng Masuk Tahap Penjurian Pemetaan Daya Saing Daerah
Bersama juri, Bappeda Jateng adakan Pemetaan Daya Saing Daerah selama dua hari.
Penulis: faisal affan | Editor: sujarwo
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Bersama beberapa tim juri, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Jawa Tengah mengadakan Pemetaan Daya Saing Daerah (PDSD) selama dua hari, 21-22 November 2022.
Bappeda Jawa Tengah menghadirkan 14 kabupaten/kota yang masuk dalam 14 besar PDSD di Jateng. Komitmen masing-masing kepala daerah untuk memperkuat potensi daerahnya, dinilai untuk menyusun laporan dan indeks daya saing daerah.
Kabid Riset dan Pengembangan Bappeda Jateng, Tri Yuni Atmojo, mengatakan 14 kabupaten/kota yang masuk tahap penjurian yakni Kota Semarang, Kabupaten Semarang, Kabupaten Pekalongan, Rembang, Temanggung, Kendal, Salatiga, Kota Solo, Kabupaten dan Kota Magelang, Sukoharjo, Sragen, Wonogiri dan Batang.
"Pada tahap pertama, masing-masing Kepala bappeda dari 35 kabupaten kota di Jateng diminta menyusun laporan dan indeks daya saing daerah. Total ada 97 indikator dan akhirnya terpilih 14 daerah dengan daya saing baik di Jateng," terangnya.

Hasil dari penilaian PDSD itu bukan hanya menempatkan daerah mana saja yang memiliki daya saing tinggi. Namun juga bermanfaat untuk penyusunan RPJMD wilayah. Lantaran dalam paparan kepala daerah berisikan pembangunan lokal dan regional.
"Ada beberapa kabupaten menggunakan PDSD sebagai indikator RPJMD. Kami pun di Provinsi juga sudah komitmen. Harapannya (pembangunan) tak sekadar perencanaan yang tak ada dasar yang akurat," ujarnya.
Lima Juri yang memberikan penilaian di tahap kedua tersebut adalah Sujarwanto Dwiatmoko (Pemprov Jateng), Abdullah Qiqi Asmara (BRIN), Prof Saratri Wilonoyudho (Unnes), Dr Holi Bina Wijaya (Undip) dan Marjoko (Suara Merdeka). Acara juga dihadiri plt Kepala Bappeda Jateng, Agung Tejo Prabowo.
Abdullah Qiqi Asmara menyampaikan ada dua aspek yang menjadi konsen dari BRIN. Yakni sistem inovasi daerah dan kesiapan teknologi.
"Harapannya terbangun ekosistem inovasi daerah yang melibatkan berbagai sektor. terutama pendidikan, kesiapan infrastruktur, SDM dan anggaran," pungkas Qiqi. (*)