PSSI Jawa Tengah
42 Peserta Ikuti Kursus Match Commissioner yang Digelar Asprov PSSI Jateng
Sebanyak 42 peserta mengikuti kegiatan kursus match commissioner PSSI.
Penulis: Franciskus Ariel Setiaputra | Editor: sujarwo
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Sebanyak 42 peserta mengikuti kegiatan kursus match commissioner PSSI atau pengawas pertandingan yang digelar oleh Asosiasi Provinsi PSSI Jawa Tengah di Hotel Siliwangi Semarang yang berlangsung dari Selasa (22/11/2022) hingga (27/11) mendatang.
Sebanyak 42 peserta tersebut terdiri dari 37 pria, dan 5 wanita. Bukan hanya dari Jawa Tengah, beberapa peserta berasal dari luar pulau. Antara lain, Papua, NTT, Sulawesi Selatan, DIY, Kepulauan Riau.
Ketua Asprov PSSI Jateng, Yoyok Sukawi, menjelaskan kursus pengawas pertandingan ini menjadi modal berharga bagi pengawas pertandingan ke depan sebab tantangannya semakin sulit.
"Walaupun Liga sedang berhenti, kompetisi sedang berhenti, tapi pembinaan di semua elemen tetap berjalan. Pembinaan bukan hanya pemain, tetapi pelatih, wasit, panpel, match commissioner," kata Yoyok di sela acara, Selasa sore.
Menurut dia, pengawas pertandingan perlu bekal yang cukup sebelum bertugas dalam kompetisi resmi. Berkaca dari tragedi Kanjuruhan awal Oktober lalu, momentum kursus ini juga menjadi wadah pembekalan yang lebih dalam lagi bagi para pengawas pertandingan.

"Kursus matchcom ini, utamanya karena kemarin ada tragedi Kanjuruhan itu, kita perlu untuk refresh. Kita perlu memberikan materi yang lebih dalam lagi," kata Yoyok.
"SOP dari pemerintah juga kita masukkan lagi, supaya match com ini lebih siap," jelasnya.
Yoyok menambahkan, kompetisi yang aman dan nyaman diwujudkan dalam setiap unsur atau elemen dalam gelaran kompetisi memahami aturan dengan baik. Tidak terkecuali match commissioner.
"Seluruh pihak yang terlibat harus memahami aturan mainnya, termasuk keamanan harus memahami aturannya. Intinya dengan adanya kursus ini supaya mereka lebih siap," kata Yoyok.
Sedangkan, sekretaris Asprov PSSI Jateng, Purwidyastanto menjelaskan, alasan digelarnya kursus tersebut sebab penugasan seorang match commissioner dalam sebuah pertandingan merupakan wakil dari federasi.
"Dia ditugaskan di masing-masing pertandingan sebagai wakil tertinggi federasi. Asprov Jateng kapasitasnya menugaskan match com ke sebuah pertandingan resmi PSSI. Ketika kita menugaskan seseorang, maka orang ini harus bersertifikat. Berlisensi sebagai pengawas pertandingan," kata Antok.
"Untuk mendapatkan sertifikat itu, kita memberikan pemahaman-pemahaman dasar tentang pengawas pertandingan," imbuh pria yang juga pengawas pertandingan kompetisi Liga 1 tersebut.
Antok mengatakan, dalam kursus kali ini materi yang disampaikan berdasarkan silabus khusus bagi pendidikan pengawas pertandingan dari PSSI.

"Ada 26 jam mereka harus menempuh. Harapannya nantinya sebagai match com baru, memiliki dasar-dasar ketika dia dilibatkan dalam pertandingan resmi. Silabus ini dari materi pengenalan, materi lebih mendalam, hingga sesi praktek," kata Antok.
Panitia penyelenggara kursus menunjuk Stadion Manahan sebagai lokasi saat sesi praktek.