Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Piala Dunia 2022

Profil Kiper Belanda Andries Noppert, Sering Tak Punya Klub dan Pernah Berurusan dengan Mafia Italia

Profil Kiper Belanda Andries Noppert, Sering Tak Punya Klub dan Pernah Berurusan dengan Mafia Italia

Penulis: Fachri Sakti Nugroho | Editor: galih permadi
(AFP/ODD ANDERSEN)
Bek Belanda Nathan Ake mencoba menghalau bola melewati kiper Belanda Andries Noppert selama pertandingan sepak bola Grup A Piala Dunia 2022 Qatar antara Senegal dan Belanda di Stadion Al-Thumama di Doha pada 21 November 2022. 

Profil Kiper Belanda Andries Noppert, Sering Tak Punya Klub dan Pernah Berurusan dengan Mafia Italia

TRIBUNJATENG.COM - Duel Grup A Piala Dunia 2022 antara Belanda vs Senegal menjadi panggung aksi kiper De Oranje Andries Noppert.

Andries Noppert berkali-kali melakukan penyelamatan saat pertahanan timnya diobok-obok penyerang Senegal.

Tampil sigap, Andries Noppert mampu mempertahankan keperawanan gawangnya hingga akhir pertandingan.

Para pemain tim nasional Belanda berpose menjelang pertandingan sepak bola Grup A Piala Dunia 2022 Qatar antara Senegal dan Belanda di Stadion Al-Thumama di Doha pada 21 November 2022.
Para pemain tim nasional Belanda berpose menjelang pertandingan sepak bola Grup A Piala Dunia 2022 Qatar antara Senegal dan Belanda di Stadion Al-Thumama di Doha pada 21 November 2022. (Alberto PIZZOLI / AFP)

Baca juga: Profil Pelatih Arab Saudi Herve Renard, Mantan Cleaning Service Kalahkan Argentina di Piala Dunia

Di laga tersebut, Senegal memang mendominasi permainan.

Mereka bahkan mencatatkan 11 tembakan, 4 diantaranya mengarah ke gawang Andries Noppert.

Namun tak satupun upaya Senegal yang mampu berbuah gol.

Berbeda halnya dengan Belanda. Meski kalah dalam penguasaan bola, De Oranje mampu memanfaatkan peluang dengan baik.

Hasilnya, Belanda mampu memasukkan 2 gol yang dicatatkan oleh Cody Gakpo menit 84' dan Davy Klaassen menit 98'.

Kemenangan ini tak lepas dari peran Andries Noppert yang tampil apik di bawah mistar gawang De Oranje.

Di sisi lain, tak banyak yang tahu kalau ternyata jalan Andries Noppert menuju ke Timnas Belanda sangat sulit dilalui.

Pemain SC Heerenveen ini ternyata pernah berstatus tanpa klub, hingga berurusan dengan mafia. Berikut ini kisahnya.

Profil dan Biodata Andries Noppert

Nama: Andries Noppert

Kelahiran: 7 April 1994 (28 tahun)

Kewarganegaraaan: Belanda

Klub saat ini: SC Heerenveen

Tinggi: 2,03 m

Nilai pasar: 2 juta euro/ Rp34,76 miliar

Karier Andries Noppert

Siapa sangka, sebelum penampilan cemerlangnya, kiper jangkung ini pernah berstatus tanpa klub.

Meski menjadi andalan klub tanah kelahirannya, dia memulai karier sepak bola dari akademi SC Joure sebelum pindah ke akademi Heerenveen pada 2005 silam, ketika usianya masih 11 tahun.

Butuh waktu cukup lama untuk berkarier di tim senior, dan kariernya mentok di U21.

Tahun 2014, dia memilih pindah ke klub divisi kedua NAC Breda, saat usianya masih 20 tahun.

Empat tahun di sana, dia pindah ke klub Serie B Liga Italia, Foggia pada 2018 lalu.

Tahun 2019, dia merasakan status tanpa klub pertamanya.

Dia menganggur dua bulan, sejak putus kontrak dengan Foggia pada Juli 2019, sebelum direkrut tim dari negaranya, Dordrecht pada September 2019.

Tak sampai setahun kemudian, dia kembali pada status pengangguran keduanya.

Juli 2020, Andries Noppert dilepas FC Dordrecht dan berstatus tanpa klub.

Cukup lama dia menunggu sampai ada klub yang mau dengannya, yakni Go Ahead Eagles, yang merekrutnya pada Januari 2021 lalu.

Tampil bagus di sana membuat kiper dengan mengandalkan kaki kiri itu dipulangkan klub masa kecilnya Heerenveen.

Dari sana juga, dia akhirnya dipanggil Louis Van Gaal untuk memperkuat de Oranje di Piala Dunia 2022 yang berlangsung di Qatar.

Nyaris Pensiun dan Diminta Daftar Polisi

Dengan status tanpa klub pada 2020 lalu, kiper jangkung ini bahkan nyaris memutuskan untuk pensiun sebagai pemain sepak bola profesional.

Bahkan, bersama FC Dordrecht, dia hanya tampil dua kali sepanjang musim.

Oleh karena itu, keluarganya, termasuk istri meminta agar dia memilih untuk mengakhiri karier sepak bola dan daftar polisi saja.

Kendati begitu, Noppert memilih untuk tetap berada di jalur sepak bola.

Kabar baik saat bergabung dengan Go Ahead Eagles.

Di sana, dia memainkan 15 laga, kariernya berubah, dan dia dipulangkan klub masa kecilnya, Heerenveen.

Di Heerenveen musim ini, dia tampil 14 kali, kebobolan 13 gol dan mencatatkan 6 clean sheet.

Catatan itu yang akhirnya menjadi salah satu alasan membawa Louis van Gaal memanggilnya ke timnas Belanda.

Kiper 28 tahun itu bahkan belum mencatatkan caps untuk timnas Belanda dan melawan Senegal adalah debutnya.

Dia sempat mendapat panggilan ketika Belanda menghadapi Belgia di UEFA Nations League, namun hanya menjadi penghangat bangku cadangan.

Berususan dengan Mafia

Cerita ini terjadi pada musim 2018/2018 ketika dia masih membela klub Serie B, Foggia.

Saat itu, dia mengaku mobilnya dicuri, namun tindakan dari pihak berwenang dinilai begitu lambat.

Alhasil, dia membayar mafia untuk mendapatkan mobilnya kembali.

Pemain yang kini berusia 28 tahun itu menghabiskan satu setengah tahun di klub Serie B, Foggia.

Dalam periode di sana, Noppert kebobolan 12 gol dalam delapan penampilan antara Januari 2018 dan musim panas 2019.

Pelatih Belanda, Louis van Gaal tidak hanya memasukkannya ke dalam daftar skuad 26 pemainnya untuk Piala Dunia, tetapi juga menjadi starter sebagai penjaga gawang.

Februari lalu, Noppert membuka tentang waktunya di Italia dalam wawancara dengan ESPN.

Dia mengakui bahwa dia telah membayar mafia untuk mendapatkan kembali mobilnya yang dicuri.

“Mobil saya dicuri, tapi saya bisa mendapatkannya kembali dari mafia,” katanya.

Selama wawancaranya, penjaga gawang tersebut juga merujuk pada 'perasaan tidak aman secara umum' yang dia miliki di bekas klubnya di Italia.

Selama masa pengabdiannya di Foggia, ultras Rossoneri membakar mobil Pietro Iemmello setelah kekalahan dan menggunakan alat peledak untuk mengintimidasi pemilik Franco Sannella.

“Kami tidak bisa berkeliling kota setelah kalah,” aku penjaga gawang itu.

“Mereka (ultras) akan mengempiskan ban mobil kami atau membuat bom meledak di halaman kami.”

(*)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved