Berita Viral
Saat Kafan Dibuka, Tubuh Prada Indra Dipenuhi Lebam dan Sayatan, Awalnya Disebut Meninggal Dehidrasi
rajurit TNI AU Prada Muhammad Indra Wijaya meninggal di Biak, Papua. Awalnya disebutkan kalau ia mengalami dehidrasi berat usai berolahraga
TRIBUNJATENG.COM - Prajurit TNI AU Prada Muhammad Indra Wijaya meninggal di Biak, Papua. Awalnya disebutkan kalau ia mengalami dehidrasi berat usai berolahraga.
Namun saat kain kafan dibuka, keluarga menemukan ada kejanggalan.
Mereka mendapati sejumlah luka lebam dan diduga luka sayatan di bagian dada Prada Indra.
Hal itu disampaikan kaka perempuan Prada Indra yakni Rika Wijaya.
Baca juga: Sudah Tiga Hari Elan Mendatangi Longsoran Akibat Gempa di Jalan Raya Cipanas, Menunggu Adiknya
Baca juga: Detik-detik Azka Bocah 6 Tahun Ditarik dari Reruntuhan, Selamat Setelah 3 Hari, Orangtua Histeris
"Awalnya disampaikannya oleh Dokter Nico selaku dokter penyakit dalam bahwa adik saya Prada Indra Wijaya dinyatakan meninggal karena dehidrasi berat selesai olahraga futsal dari jam 20.00 WIT sampai jam 23.00 WIT," ungkap Rika.
Namun saat keluarga melihat kondisi jenazah, sejumlah luka ditemukan.
Ada luka lebam dan diduga sayatan di bagian dada hingga perut Prada Indra.
Hal itu diketahui setelah pihak keluarga membuka paksa kunci gembok peti jenazah yang diantarkan langsung ke rumah duka di Tangerang.
Pihak keluarga lalu membuka seluruh kain kafan Prada Indra karena melihat ada darah yang keluar dari bagian wajah.
"Akhirnya kami minta untuk dibuka seluruh bagiannya kemudian dibuka lagi bagian kain kafannya hingga seluruh badan, dan terlihat ada luka lebam di bagian dada sampai dengan di bagian perut," ujar Rika.
Diberitakan sebelumnya, Muhammad Indra Wijaya meninggal setelah sempat dirawat di Rumah Sakit Pangkalan Angkatan Udara (Lanud) Manuhua Biak, pada Sabtu (19/11/2022).
Kematian Indra itu pun dianggap tak wajar.
Pihak keluarga menduga ada kejanggalan atas kematian Indra.
Sementara itu, TNI Angkatan Udara (AU) dalam hal ini Satuan Polisi Militer (Satpom) Koopsud III Biak, masih terus menyelidiki dan mendalami dugaan kekerasan yang dialami Indra.
Prada Muhamad Indra Wijaya merupakan Tamtama yang bertugas di Sekretariat Makoopsud III Biak.