Hasyim Asy'ari Lantik 14 PAW Anggota KPU Provinsi dan Kabupaten/Kota

TRIBUNJATENGCOM, JEPARA - Ketua KPU RI Hasyim Asy’ari melantik 14 Penggantian Antar Waktu (PAW) anggota KPU Provinsi dan Kabupaten/Kota. Pelantikan itu dilaksanakan secara langsung dan daring.

Hasyim As’ari melantik langsung anggota KPU Jawa Tengah Eni Misdayani dan Anggota KPU Kabupaten Blora Ahmad Sholikin di Kantor KPU Kabupaten Jepara, Jumat (25/11/2022). 

Selain itu, dia juga melantik 12 orang secara daring. Antara lain Amrain Razak sebagai  anggota KPU Sulawesi Utara, Irna Aulia Rahman sebagai anggota KPU Kota Tangerang Selatan, Siti Anjarwati sebagai anggota KPU Gorontali, Dewi Ziyasari sebagai anggota KPU Pringsewu, Hatta sebagai anggota KPU Mamuju Tengah, Munawarah sebagai anggota KPu Majene, Atina anggota sebagai KPU Rejang Lebong, Mustafid sebagai anggota KPU Sumenep, Muhammad Fauzan Harza sebagai anggota KPU Bukit Tinggi, Agus Bakri sebagai anggota KPU Tolitoli, dan Mukhtar Yusuf sebagai anggota KPU Ternate.

Setelah pelantikan, Hasyim Asy’ari berpesan kepada anggota KPU Provinsi dan Kabupaten/Kota yang telah resmi dilantik agar segera melakukan penyegaran pemahaman. Dia meminta anggota baru membaca beragai aturan pemilu yang sudah diterbitkan. Karena hal itu penting sebagai pihak penyelenggara pemilu.

Dia mengingatkan bahwa tahapan Pemilu 2024 telah dimulai sejak 14 Juni 2022. Untuk itu anggota baru segera menyesuaikan diri dengan ritme kerja dan situasi kerha di daerah masing-masing. Apalagi saat ini memasuki bulan terakhir 2022, beberapa tahapan pemilu ada yang sudah berjalan dan akan mulai.

“Yang baru masuk segera menyesuaikan diri dengan ritme kerja yang sudah berjalan karena frekuensi kerja kita semakin meningkat,” pesannya.

Hasyim Asy’ari juga mengingatkan seluruh anggota KPU baik di provinsi maupun di kabupaten/kota agar menjaga Kesehatan jasmani dan rohani. Pasalnya, kegiatan pemilu tidak bisa lepas dari kompetisi, sehingga pada waktunya akan ada tekanan politik.

Sebagai penyelenggara pemilu, lanjutnya, dia berpesan agar anggota KPU bisa menahan diri agar tidak terlibat dalam kompetisi pemilu atau malah menjadi faktor konflik di pemilu.

“Kita harus siap secara jasmanai, rohani, spiritual, dan fisik,” tegasnya.(*)