Berita Semarang
Begini Cara Melatih Anjing Coco hingga Memiliki Sertifikasi International
Rahmat Hidayat ungkap cara melatih anjing Coco hingga bersertifikat international.
Penulis: Muhammad Fajar Syafiq Aufa | Editor: sujarwo
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - General Manager atau pelatih Anjing Coco, Rahmat Hidayat ungkap cara melatih Coco hingga jadi anjing yang tangguh dan bersertifikat international.
Ia mengaku harus sabar melatih Coco, misalnya bila Coco tidak mau melaksanakan perintah tidak boleh dipaksa.
Jika Coco telah melaksanakan tugas sesuai perintah saat dilatih, kata Rahmat, harus diberi pujian. Contohnya dengan mengelus-elus bagian yang disukai atau memberi makanan favorit Coco.
"Yang pertama dikasih makanan yang dia suka, yang kedua dengan elusan atau ditepuk," jelasnya kepada Tribunjateng.com, Senin (28/11/2020).
Coco merupakan anjing jenis laberador dan salah satu anjing ras terpopuler di dunia karena enerjik. Kata Rahmat, anjing ras lebih mudah menangkap arahan saat dilatih.

"Kalau melatih anjing khususnya Coco itu latih ketaatan dan kepatuhan dulu, dia harus patuh dan taat sama perintah dulu," ungkapnya
Dia mengaku butuh waktu tiga bulan untuk melatih ketaatan serta kepatuhan anjing berwarna coklat tersebut.
"Setelah dia taat dan patuh baru kita perkenalkan bau karena anjing Coco itu untuk orang hidup, makanya dia harus mencari orang hidup," ujarnya
Kata Rahman, Coco telah tergabung dalam Sar Dog Indonesia, wilayah Jawa Tengah yang bermarkas di Kantor Satpol PP Semarang.
Anjing yang bisa menggonggong sebanyak 20 kali saat menemukan korban atau sebuah objek di medan lapangan, menurut Rahmat sesuai aturan international.
"Setiap kali menemukan orang hidup, aturan international dia harus menggonggong lebih dari dua puluh kali, kalau orang meninggal tiga kali gonggongan," imbuhnya
Rahmat mengatakan, Coco merupakan anjing yang telah memiliki sertifikasi international.
Berita sebelumnya, baru-baru ini anjing tersebut ramai diperbincangkan karena diikutsertakan dalam proses pencarian korban bencana alam Gempa Bumi, pada Senin 21 November 2022, di Kabupaten Cianjur.

Menurut Rahmat Hidayat, Coco diterjunkan ke Cianjur karena telah memiliki umur yang cukup dan berpengalaman dalam hal pencarian korban bencana alam.
"Kalau untuk pengalamanya itu sudah lumayan lama, waktu di kupang itu kita 12 hari di situ. Dia memang spesialisnya kebencanaan," ujarnya
Anjing yang memiliki bulu warna coklat itu, telah menemukan beberapa korban yang tertimbun reruntuhan akibat bencana alam gempa bumi dengan magnitudo (M) 5,6.
"Kalau di Cianjur itu tiga, karena dibagi bagi tempatnya," katanya
Selain memiliki spesialis kebencanaan, kata Rahmat, Coco juga dapat menghibur anak-anak.
"Itu anjing bisa berhitung penjumlahan, perkalian, itu untuk hibur anak- anak bisa," tutupnya. (*)
Madrasah Diniyah Berperan Penting Ajarkan Ilmu Agama dan Budi Pekerti Sejak Dini |
![]() |
---|
Rumah Warga di Kawasan Padat Penduk Kota Semarang Terbakar, Ini Penyebabnya. |
![]() |
---|
Mahasiwa UIN Walisongo dan Warga Padangsari Resik-resik Lapangan Merbau Semarang |
![]() |
---|
Bantuan Renovasi RTLH Bikin Rumah Untung Supriyadi Nyaman dan Layak Dihuni |
![]() |
---|
Senator Abdul Kholik Tak Ingin Profesi Kesehatan Dirugikan |
![]() |
---|