Berita Pekalongan
Satu Bulan, 13 Ruas Jalan di Resmikan Bupati Pekalongan Fadia Arafiq
Slogan 'Dalan alus rejeki mulus' progam yang selalu digembor-gemborkan Bupati Pekalongan Fadia Arafiq memang tak main-main.
Penulis: Indra Dwi Purnomo | Editor: m nur huda
TRIBUNJATENG.COM, KAJEN - Slogan 'Dalan alus rejeki mulus' progam yang selalu digembor-gemborkan Bupati Pekalongan Fadia Arafiq memang tak main-main.
Buktinya, satu bulan ini sudah ada 13 ruas jalan dari wilayah pegunungan, perkotaan, hingga di desa pun yang diresmikan oleh Bupati Pekalongan.
13 ruas jalan yang diresmikan di antaranya, Jalan Simego-Kubang. Jalan sepanjang 2,25 km ini berada di pegunungan, tepatnya di Desa Simego-Kubang Kecamatan Petungkriyono. Sebelumnya, jalan ini sangat rusak parah dan berbahaya untuk dilewati oleh masyarakat.
"Pengerjaan jalan ini membutuhkan biaya Rp 2,5 milyar. Alhamdulilah, jalannya sudah mulus dan tidak seperti dulu. Semoga bisa bermanfaat untuk masyarakat dan usia jalannya panjang," kata Bupati Pekalongan Fadia Arafiq, Selasa (29/11/2022).
Menurut Fadia, pihaknya terus berupaya memperbaiki jalan-jalan rusak yang ada di Kabupaten Pekalongan.
"Kita terus berproses dan bertahap. Memang pelan-pelan, untuk menyelesaikan pembangunan jalan satu persatu. Tapi Insya Allah dalam satu tahun ini, pembangunan jalan merata disemua kecamatan kami perbaiki," ujarnya.
Fadia menekankan, bahwa untuk saat ini pembangunan infrastruktur jalan di Kabupaten Pekalongan difokuskan untuk jalan-jalan yang memang menjadi prioritas.
"Pokoknya, akan kita lihat mana pioritas yang perlu kita bangun, dan perbaiki itu yang kita bangun dulu," ucapnya.
Ruas jalan yang kedua yaitu Jalan Bojong-Surobayan. Ruas jalan ini menghubungkan antara Kecamatan Bojong dan Kecamatan Wonopringgo.
Sebelum diperbaiki, kondisi jalan ini berlubang. Padahal jalan tersebut jalan yang sangat padat dan sering dilewati oleh masyarakat.
"Saya sendiri pun sering melewati jalan ini dan merasa tidak nyaman. Karena memang, banyak lubangnya. Sudah dibetulkan berkali-kali tetapi rusak lagi," imbuhnya.
Fadia menjelaskan di ruas sepanjang 342 meter ini Pemkab Pekalongan menggelontorkan uang sebesar Rp 960 juga untuk perbaikan jalan tersebut.
"Biaya untuk peningkatan jalan Bojong-Surobayan lebih dari Rp 960 juta. Biasanya, ketebalan untuk perbaikan jalan hanya 4 cm, di jalan ini kita perbaiki 10 cm," jelasnya.
Kemudian, untuk jalan Rejosari-Kalijambe yang menghubungkan wilayah Kecamatan Bojong ke Sragi ini juga tak luput dari pantauan Bupati Pekalongan Fadia Arafiq.
Pada ruas jalan sepanjang 2.297 meter tersebut, Pemkab Pekalongan menggunakan dana APBD sebesar Rp 1,5 M untuk meningkatkan ruas jalan ini.
Tidak hanya jalan Rejosari-Kalijambe yang menelan anggaran lebih dari Rp 1 Milar untuk perbaikan. Di ruas jalan Dadirejo-Karangjati yang menghubungkan antara Kecamatan Tirto hingga ke Kecamatan Wiradesa ini juga menghabiskan anggaran Rp 1,4 M.
"Di ruas sepanjang 1.579 meter tersebut, kami berharap masyarakat bisa memanfaatkan jalan yang sudah mulus tersebut."
"Untuk di ruas Pandanarum-Slirejo yang berada di wilayah Kecamatan Tirto, untuk peningkatan jalannya kami menghabiskan dana sekitar Rp 434 juta," jelasnya.
Selanjutnya, untuk ruas Curug-Sidorejo dengan panjang 234 meter menggunakan dana APBD sebanyak Rp 95 juta.
Fadia mengungkapkan, untuk di wilayah perbatasan antara Kabupaten Pekalongan dan Kabupaten Pemalang juga tak luput dari perbaikan.
Tepatnya di ruas jalan Kesesi-Bodeh, Kabupaten Pemalang.
"Di jalan ini perbaikannya panjang 2,7 kilometer dengan lebar 4 meter dengan anggaran mencapai hampir Rp 2,2 miliar."
"Untuk di ruas jalan Ponolawen-Sidomulyo panjang jalan yang diperbaiki yaitu 314 meter dan menelan anggaran Rp 185 juta," ungkapnya.
Kemudian untuk peningkatan jalan ruas Sragi-Bulakpelem yang panjangnya 1.851 meter anggaran untuk perbaikan sebesar Rp 3,5 miliar.
Tidak hanya itu, rehabilitasi Jalan Krasakageng-Tegalsuruh yang ada di wilayah Kecamatan Sragi sepanjang 908 meter menggunakan uang APBD sebesar Rp 1 miliar.
"Di wilayah Sragi, saya juga meresmikan ruas Jalan Sragi-Ketanonageng yang panjangnya 2030 meter, menghabiskan dana sebesar Rp 2,4 miliar," katanya.
Lalu, untuk ruas jalan Kutorojo-Tambakroto yang panjangnya 1,2 km, anggaran yang digunakan yaitu Rp 1 Miliar.
Terakhir untuk perbaikan ruas jalan Sengare-Jolotigo yang berlokasi di Kecamatan Talun, pihaknya menghabiskan anggaran Rp 2,5 M.
"Di ruas jalan ini perbatasan dengan Kabupaten Batang, panjang jalan yang diperbaiki yaitu 3213 meter," jelasnya.
Fadia menambahkan, bahwa Pemkab Pekalongan bahkan menganggarkan anggaran lebih banyak untuk perbaikan jalan, yang semula tahun 2021 anggaran pembangunan jalan dan jembatan sebesar kurang lebih Rp 50 miliyar, tahun 2022 ini Pemkab Pekalongan menganggarkan hingga kurang lebih Rp 130 miliyar.
"Insya Allah tahun 2023, saya genjot lagi jalan di Kabupaten Pekalongan agar semakin banyak yang alus di Kabupaten Pekalongan ini," tambahnya.
Sementara itu, Kepala Dinas DPU dan Taru Kabupaten Pekalongan Murdiarso mengatakan, untuk tahun 2022 ini, kita ada 143 paket baik jalan, jembatan, maupun drainase.
Dari 143 paket itu, 37 di antaranya merupakan paket lelang. Paket lelang ini nilainya total Rp 74,1 miliar. Termasuk didalamnya pengadaan aspal.
"37 paket lelang tadi, yang fisiknya sudah selesai 100 persen ada 24 paket dan yang masih berjalan ada 13 paket. Jadi, ini kalau diprosentase ya ada 65 persen sudah selesai."
"Insyaallah ini, kontrak kami, yang penetapan (dari APBD penetapan) yang lelang tanggal 20 Desember sudah selesai semua. Hanya, ada satu paket yang perubahan anggaran yang mungkin sampai di akhir-akhir Desember 2022 tapi tidak sampai di tanggal 31," katanya.
Kemudian untuk paket yang penunjukkan langsung, ada 106 paket dan ini yang sudah selesai itu ada 89 paket. Jadi, yang belum selesai ada 17 paket yang masih dalam proses pekerjaan.
"Sebagian paket yang masih dalam proses pengerjaan, karena paket yang muncul dari anggaran Perubahan. Kalau yang dari penetapan sudah selesai," imbuhnya.
Saat disinggung mengenai, berapa panjang jalan Kabupaten Pekalongan yang sudah selesai diperbaiki, pihaknya menjelaskan, di tahun 2021 kemantapan jalan baru 72 persen.
Setelah digenjot terus menerus untuk perbaikan jalan, terutama yang jalan kabupaten saat ini sudah 41,8 kilometer.
"Itu untuk jalan kabupaten, karena kita juga ada jalan poros yang juga butuh perhatian."
"Dari panjang jalan kita (seluruh Kabupaten Pekalongan) itu, 669,9 kilometer, posisi tahun 2021 yang sudah baik itu sudah 482 kilometer. Nah sekarang tambah 41,8 kilometer itu berarti sekitar 524,1 kilometer yang sudah baik."
"Jadi sisanya kurang sekitar 145 kilometer. Tapi, itu butuh biaya besar untuk memperbaiki sisa 145 kilometer itu," jelasnya.
Pihaknya berhitung, pada waktu itu dengan kemantapan yang sudah mencapai 72 persen untuk mencapai 100 persen itu, paling tidak untuk memperbaiki jalan tersebut membutuhkan anggaran sampai Rp 300 miliar.
Jadi, dengan kondisi jalan yang masih banyak yang ditangani, kemudian kondisi fiskal keuangan daerah yang memang terbatas, memang perlu memprioritaskan jalan-jalan yang perlu ditangani.
"Terutama jalan-jalan yang memiliki multiplayer efek yang tinggi, kemudian terkait tingkat lalu lintas harian yang tinggi. Selanjutnya yang rusak parah juga. Karena ini kaitannya dengan keuangan daerah juga. Jadi harus punya prioritas."
Tapi secara prinsip, kami Pemkab Pekalongan, dengan visi misi Bupati, semua akan ditangani secara bertahap. Slogan Setara yang Bupati dengungkan juga menjadi prioritas pekerjaan kami," tambahnya. (Dro)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jateng/foto/bank/originals/Bupati-Pekalongan-Fadia-Arafiq-di-sela-meresmikan-jalan.jpg)