Berita Jateng
Populasi Kunci HIV Aids di Jateng Enggan Periksa Kondisi Kesehatan, KPA Jateng Sebar Nomor
Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Jawa Tengah masih kesulitan meyakinkan para populasi kunci untuk memeriksakan kondisinya.
Penulis: iwan Arifianto | Editor: rival al manaf
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Jawa Tengah masih kesulitan meyakinkan para populasi kunci untuk memeriksakan kondisinya.
Alhasil, target estimasi temuan kasus HIV dan Aids yang diperkirakan mencapai 52.677 penderita, baru ditemukan sekitar 83,4 persen atau 43.393 penderita.
"Iya, capaian di Jateng 80 persen. Kendala orang dengan HIV Aids (ODHA) masih tertutup," jelas Ketua KPA Jateng, Taj Yasin selepas acara Indonesian Conference of Zakat (ICONZ) ke-6 di gedung Rektorat UIN Walisongo Semarang ,Rabu (30/11/2022).
Wakil Gubernur Jateng itu lantas menggalang seluruh KPA di kabupaten kota untuk memasang spanduk terutama menjelang hari HIV Aids, Kamis 1 Desember mendatang.
Spanduk nanti mencantumkan nomor telepon dan alamat kantor KPA seluruh Jawa Tengah di masing-masing kabupaten Kota.
"Tantangan kita adalah ODHA mau bicara sebab masih ada stigma kuat di masyarakat sehingga mereka ada perasaan malu sehingga kanal-kanal itu dapat mereka gunakan untuk berkomunikasi," jelasnya.
Informasi yang dihimpun Tribun, temuan kasus baru HIV dan AIDS, Dinkes Jateng mencatat hingga kuartal III 2022 baru mencapai 3.077 penderita di wilayahnya.
Rincian untuk HIV ada 2.163 orang dan AIDS 914 orang.
Tingginya angka kasus HIV dan AIDS di Jateng ini juga terjadi lantaran semakin banyaknya masyarakat yang sadar akan kesehatan.
Banyak masyarakat yang melakukan voluntary counselling and testing (VCT) atau tes HIV.
Setiap puskesmas di kabupaten/kota di Jateng juga banyak yang telah membuka pelayanan kesehatan bagi ODHA termasuk menyediakan obat anti retroviral (ARV).
"Jadi semakin terbuka semakin baik, misal nanti ketahuan kami segera berikan ARV," tandas Yasin. (*)