Wonosobo Hebat
Tahun Depan Bupati Afif Ingin Pemberdayaan Masyarakat Jadi Upaya Berhasil Turunkan Stunting
TRIBUNJATENG.COM, WONOSOBO - Upaya penurunan angka stunting di Kabupaten Wonosobo nampaknya berjalan terus sesuai harapan.
Pada Februari 2022 angka stunting Wonosobo berada di kisaran 19,23 persen, sedangkan di bulan Agustus 2022 turun menjadi 14,7 persen.
Hasil penurunan tersebut tidak terlepas dari kerja keras bersama antara Dinas Kesehatan, Puskesmas, Tim Penggerak PKK, dan unsur masyarakat berbasis pada kolaborasi, sinergitas, dan koordinasi yang jelas.
Dalam acara Promosi dan KIE Progam Percepatan Penurunan Stunting Bersama Mitra Kerja, Rabu (30/11/2022), Bupati Afif menyampaikan sinergitas dan gotong royong antar semua elemen menjadi kunci dalam upaya penurunan angka stunting di Wonosobo.
Tahun 2023 Pemkab Wonosobo akan menyusun strategi yang lebih komprehensif dalam menangani masalah stunting di samping kemiskinan dan kesehatan khususnya ODF.
“Semua membutuhkan kerja keras dari semua pihak, saya melihat betul kinerja tim dahsyat yang sudah bagus di lapangan kaitannya dengan penanganan stunting ini,” ujar Afif.
Menurutnya, pola pendekatan Bantuan Langsung Tunai (BLT) dinilainya kurang tepat dalam mengurai angka kemiskinan di Wonosobo.
Untuk itu, tahun 2023, Pemkab akan mencoba mengubah pendekatan dari sosial menjadi pemberdayaan masyarakat melalui kegiatan pelatihan yang produktif bagi masyarakat.
Sementara itu, Staf Ahli Fraksi PDI Perjuangan DPR-RI Sofwan Dedy Ardyanto menyampaikan, upaya menurunkan angka stunting dapat diawali dengan beberapa cara.
"Pertama dapat dimulai dari bawono alit yaitu dari kehidupan rumah tangga yang sehat, bawono madya ageng yang artinya fungsi kita kepada masyarakat, serta bawana langgeng," ucapnya. (*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jateng/foto/bank/originals/penurunan-stunting-wonosobo1.jpg)