BPS Catat Inflasi November 0,09 % , Didorong Kenaikan Harga Bahan Pangan
Beberapa komoditas yang menyumbang inflasi secara bulanan adalah telur ayam ras, tomat, beras, tempe, dan tahu mentah.
TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Setelah mencatat deflasi pada Oktober 2022 sebesar 0,11 persen secara bulanan (month on month/mom), Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Indeks Harga Konsumen (IHK) pada November 2022 sebesar 112,85, berbalik mengalami inflasi sebesar 0,09 persen mom.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Setianto mengatakan, kelompok penyumbang inflasi itu mayoritas berasal dari kelompok pangan.
“Beberapa komoditas yang menyumbang inflasi secara bulanan adalah telur ayam ras, tomat, beras, tempe, dan tahu mentah. Ada juga rokok kretek filter dan emas perhiasan,” katanya, dalam paparan terkait inflasi IHK, Kamis (1/12).
Meski secara keseluruhan kembali terlihat kenaikan harga, Setianto menuturkan, inflasi secara tahun ke tahun atau year on year (yoy) pada November tampak melandai dari bulan sebelumnya, yakni 5,42 persen yoy, atau lebih rendah dari bulan sebelumnya sebesar 5,71 persen yoy.
Penyumbang inflasi tertinggi secara tahunan datang dari kelompok transportasi. Dengan inflasi mencapai 15,45 persen yoy, kelompok ini menyumbang sekitar 1,85 persen terhadap inflasi tahunan.
Komoditas penyumbang inflasi adalah tarif angkutan udara dan tarif angkutan dalam kota, seiring dengan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
Kemudian ada kelompok makanan, minuman, dan tembakau. Dengan inflasi sebesar 5,87 persen yoy, kelompok ini memberi andil pada inflasi sebesar 1,5 persen.
Komoditas yang mendorong inflasi kelompok tersebut adalah rokok, beras, telur ayam. (Kontan.co.id/Bidara Pink)