Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Ungaran

Bupati Ngesti Fokuskan Anggaran Infrastruktur Untuk Perbaiki Jalan Desa

Pemkab Semarang tengah melakukan sejumlah upaya di bidang infrastruktur.

Penulis: Reza Gustav Pradana | Editor: sujarwo
Tribun Jateng/Rezanda Akbar D
Bupati Ngesti saat press conference usai melakukan peresmian proyek-proyek di Kabupaten Semarang Tahun Anggaran 2021. 

TRIBUNJATENG.COM, UNGARAN - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Semarang tengah melakukan sejumlah upaya di bidang infrastruktur, utamanya yakni pemeliharan jalan-jalan yang menjadi kewenangannya.

Bupati Semarang, Ngesti Nugraha menyampaikan, jalan yang dimaksud seperti jalan desa yang rusak, serta jalan yang belum rusak namun akan menjadi rusak.

“Jadi pemeliharaan jalan ini secara bertahap, yang sesuai kewenangan kita, baik jalan kabupaten maupun jalan poros desa,” ungkap orang nomor wahid di Kabupaten Semarang tersebut kepada Tribunjateng.com, Minggu (20/11/2022).

Pemeliharaan jalan yang disebut Ngesti tak hanya perbaikan, namun juga peningkatan jalan.
Pengembangan jalan di desa-desa sendiri juga bertujuan meningkatkan mobilitas dan kesejahteraan para petani di kabupaten Semarang.

“Peningkatan jalan seperti di Kecamatan Kaliwungu, Susukan, Getasan, hampir semua kecamatan ada,” imbuhnya.

Satu di antara contoh, Pemkab Semarang kini tengah memperbaiki Jalan Bima di Desa Kalongan, Kecamatan Ungaran Timur sebagai jalur alternatif akibat Jalan Arjuna (Ungaran-Mranggen) tertutup total akibat longsor sedalam puluhan meter.

Jalan Arjuna sendiri ambles karena struktur tanah bergerak di lokasi tersebut yang tak bisa dihindari.

Keretakan semula terjadi pada Februari 2022, hingga kemudian semakin parah serta keretakannya semakin memanjang.

Akhirnya, jalan penghubung antar dua kabupaten yakni Kabupaten Semarang dengan Kabupaten Demak tersebut harus ditutup total.

Bupati menjelaskan, pihaknya mengalokasikan anggaran sebesar sekitar Rp 2,8 miliar untuk infrastruktur jalur alternatif sepanjang sekitar satu kilometer itu.

“Jalannya kita alihkan karena (tanahnya) masih bergerak sampai saat ini,” jelasnya.
Ngesti mengimbau masyarakat jika menemui jalan rusak, dapat segera segera memberitahu ke pemerintah setempat.

Nantinya, selama anggaran masih tersedia, pihak Pemkab Semarang akan langsung segera menangani.

Untuk infrastruktur di bidang pertanian, Ngesti mengatakan juga tetap berfokus pada pengembangan jalan untuk akses dan mobilitas para petani.

Jalan tersebut untuk mendukung para petani yang tengah panen, membawa pupuk, sehingga nantinya bisa lebih efisien dan mudah. 

Lokasi yang dituju sendiri merata, terutama yang tidak dapat dijangkau sepeda motor.
Selain pengembangan jalan, Ngesti membeberkan infrastruktur yang dikembangkan yakni di bidang pendidikan.

Satu di antaranya dengan memperbaiki sekolahan yang bangunannya dianggap tak layak atau sudah rusak.

Selain itu, terdapat juga pembangunan ruang kelas sekolah, ruang perpustakaan, rehab sedang/berat bangunan sekolah, pembangunan sarana air bersih, serta kamar mandi sekolah.

"Kami sudah meminta kepada dinas pendidikan untuk mendata sekolah-sekolah yang rusak parah, jangan sampai ada sekolah yang roboh," tegasnya.

Selain perbaikan, Ngesti menambahkan pihaknya juga telah membangun sekolah baru untuk memenuhi kebutuhan pendidikan, salah satunya pembangunan unit baru SMPN 2 Bergas yang sudah diresmikan.

Pembangunan itu dilakukan karena daya tampung sekolahan tersebut yang sudah melebihi kapasitas.

Pengembangan unit sekolah baru SMPN 2 Bergas itu menggunakan nilai kontrak sebesar  Rp 3.344.595.000.

Menurut Ngesti, sebagian besar anggaran pembangunan fisik sebenarnya telah dialihkan untuk program penanganan Covid-19.

Meskipun demikian, Pemkab Semarang tetap memberikan prioritas pembangunan fisik yang diperlukan warga.

Berdasarkan data yang dihimpun, sejumlah proyek yang sudah selesai dari anggaran 2021 selain SMPN 2 Bergas yaitu relokasi kantor Kelurahan Ngempon senilai Rp 1.714.377.858, pembangunan ruang terbuka hijau publik Sumowono senilai Rp 3.760.081.926, serta Labolatorium Kesehatan senilai Rp 1.308.089.633.

Selain itu, telah diselesaikan juga pembangunan area terbuka di tempat wisata Palagan Ambarawa yang meliputi toilet, tempat ibadah senilai Rp1.200.959.000.

Pembangunan yang saat ini tengah dilaksanakan Pemkab Semarang meliputi ruang terbuka hijau di daerah Kopeng, Sumowono, Kecamatan Tengaran, dan Gedongsongo. (*)
 

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Komentar

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved