Polisi Tembak Polisi
Bharada E Bongkar Peran Putri Candrawathi Dalam Skenario Pembunuhan Brigadir J, Singgung CCTV
Peran Putri Candrawathi dalam skenario pembunuhan Brigadir J dibongkar Richard Eliezer atau Bharada E.
TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Peran Putri Candrawathi dalam skenario pembunuhan Brigadir J dibongkar Richard Eliezer atau Bharada E.
Ia mengungkapkan peran Putri Candrawathi dalam perisdangan.
Dalam versi Bharada E, ia awalnya diminta menemui Ferdy Sambo di Lantai 3 rumah pribadi yang berada di Saguling oleh Ricky Rizal saat hari peristiwa pembunuhan, 8 Juli 2022.
Ketika menghadap Ferdy Sambo, Richarad Eliezer ditanya terkait dengan peristiwa di Magelang yang disebut telah terjadi pelecehan seksual terhadap Putri Candrawathi yang dilakukan Brigadir J.
Baca juga: Daftar 14 Tim Lolos Babak 16 Besar Piala Dunia, Jerman dan Belgia Gagal, Tersisa 2 Tempat
Baca juga: Tak Sengaja Didengar Bharada E, Ini Obrolan Ferdy Sambo dan Istri Soal Rencana Penembakan Brigadir J
Baca juga: Inilah Sosok Syarifah Terobos Pengadilan Ngaku Ngefans Ferdy Sambo, Alasannya Terungkap
Mendengar penjelasan Sambo yang kala itu masih menjabat sebagai Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Polri itu, Richard Eliezer mengaku kaget.
Ferdy Sambo kemudian meminta Richard Eliezer mengeksekusi Brigadir J dengan skenario tembak menembak yang telah disiapkan.
Di sela-sela menceritakan skenario itu, Ferdy Sambo juga sempat berbincang dengan Putri Candrawathi.
Richard Eliezer mengungkapkan, Istri Sambo itu juga sempat mengatakan beberapa hal yang harus diantisipasi dalam pembunuhan itu.
"Dia (Sambo) menceritakan itu semua (skenario) sambil ngobrol dengan ibu (Putri). Karena ibu suaranya pelan Yang Mulia, tidak dengar secara detail," kata Eliezer.
"Tapi, ibu (menyebut) tentang CCTV Duren Tiga, (juga) tentang sarung tangan."
"Saya tidak bisa mendengar secara ini (jelas) tapi kayak entar pakai sarung tangan," ujarnya lagi.
Setelah pembunuhan terhadap Brigadir J terjadi, Eliezer juga mengungkapkan bahwa Putri Candrawathi memintanya untuk membersihkan sidik jari Ferdy Sambo pada barang-barang milik Brigadir J.
Putri Candrawathi, kata Eliezer, lantas memintanya dan ajudan lainnya, Ricky Rizal untuk mengambil barang-barang Brigadir J yang sudah berada di rumah ajudan atau posko.
Eliezer mengaku tidak mengetahui maksud diambilnya barang-barang Brigadir J itu.
Tetapi, ia, Ricky, dan asisten rumah tangga (ART) Kuat Ma'ruf diminta untuk membersihkan barang-barang tersebut menggunakan sarung tangan.
"Ibu bilang 'Nanti pakai sarung tangan ya'. Jadi, kita pakai sarung tangan Pak, sarung tangan karet, itu sama Om Kuat juga," kata Eliezer.
"Jadi, bertiga kami disuruhlah kami oleh Ibu PC untuk membersihkan barang-barangnya almarhum ini, di-laundry baju-bajunya, tasnya, dan untuk baju-baju lebih banyak di-laundry, jadi diplastikkan," ujarnya lagi.
Sebelum membersihkan dan me-laundry barang-barang Brigadir J itu, Richard Eliezer, Ricky Rizal, dan Kuat Ma'ruf juga diminta menyemprotkan disinfektan dan hand sanitizer ke barang-barang tersebut, termasuk dompet milik Brigadir J.
Menurut Putri Candrawathi, cairan pembersih antikuman itu digunakan untuk menghilangkan sidik jari Ferdy Sambo.
"Jadi, itu kita disuruh untuk pakai disinfektan sama hand sanitizer untuk membersihkan baju-baju itu, serta tasnya dia (Yosua), dompetnya dia, disuruh sama ibu," ujar Richard Eliezer.
"Kata Ibu, 'Bapak sempat megang barang-barangnya Almarhum' untuk menghilangkan sidik jarinya (semprot cairan pembersih)," katanya lagi. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "[POPULER NASIONAL] Cucu Bung Hatta Ikut Gugat Jokowi | Bharada E Bongkar Peran Putri Candrawathi"