Fokus
Fokus: Ojo Dumeh
Payah tenan ki, mosok tim gede sekelas Jerman ora lolos babak 16 besar Piala Dunia. Kok iso yo (Payah benar ini, masa tim besar sekelas Jermas tidak l
Penulis: arief novianto | Editor: m nur huda
Tajuk Ditulis Oleh Wartawan Tribun Jateng, Arief Novianto
TRIBUNJATENG.COM - "Payah tenan ki, mosok tim gede sekelas Jerman ora lolos babak 16 besar Piala Dunia. Kok iso yo (Payah benar ini, masa tim besar sekelas Jermas tidak lolos babak 16 besar Piala Dunia. Kok bisa ya-Red)?" kata satu tetangga saya, dalam diskusi ngalor-ngidul di pos ronda kampung, kemarin malam.
Yah, hal itu diungkapkan tetangga saya menanggapi nasib Jerman di Piala Dunia Qatar 2022 yang harus gugur di fase grup. Hasil itu mengulangi apa yang terjadi pada Piala Dunia 2018 Rusia lalu, di mana kala itu Jerman juga gagal lolos ke babak 16 besar.
Jerman harus pulang kampung antara lain akibat kekalahannya atas Jepang dengan skor 1-2, meski menang 4-2 kontra Kosta Rika di matchday ketiga, Jumat (2/12) dini hari. Jerman kalah selisih gol dari Spanyol yang juga dikalahkan 1-2 oleh Jepang, tetapi menang besar 7-0 atas Kosta Rika di matchday pertama.
Selain Jerman, sejumlah tim besar juga tercatat harus pulang lebih awal, yakni Belgia, Meksiko, dan Denmark. Meski demikian, sejumlah tim besar lain di Piala Dunia Qatar 2022 juga sempat mengalami kekalahan cukup memalukan.
Tak hanya Jerman dan Spanyol yang harus mengakui keunggulan Jepang, Argentina tercatat sempat dipecundangi Arab Saudi dengan skor 1-2, kemudian Prancis yang harus menelan kekalahan dari Tunisia dengan skor 0-1.
Piala Dunia memang selalu menghadirkan kejutan, di mana pada tahun ini kekalahan sejumlah tim-tim besar itu tergolong sangat mengejutkan, mengingat di atas kertas mereka mempunyai materi pemain yang jauh lebih baik.
Sebut saja Argentina yang sempat unggul di babak pertama atas Arab Saudi, namun kemudian harus mengakui kekalahannya, atau Prancis yang terus menyerang pertahanan Tunisia dengan sejumlah pemain bintang tanpa mampu menciptakan gol.
Namun, kekalahan yang dialami pasukan Lionel Scaloni itu tentu bukan kejutan besar pertama dalam sejarah turnamen empat tahunan ini. Pada Piala Dunia sebelumnya juga tercatat tim besar yang bertekuk lutut dari tim kecil, misalnya Italia yang kalah dari Kosta Rika di Piala Dunia 2014, dan lain sebagainya.
Dalam sepakbola, format susunan pemain hingga strategi permainan sangat menentukan performa sebuah tim, dengan terlebih dahulu membaca pola permainan tim lawan. Namun di luar itu, berbagai faktor lain juga sangat menentukan, seperti kekompakan pemain, dan yang tidak bisa diduga adalah faktor X yang tidak terlihat, yakni keberuntungan.
Rasanya, benar banyak orang bilang, 'bola itu bundar', yang berarti tidak mudah memprediksi berbagai hal, termasuk permainan sepakbola. Kekalahan sejumlah tim besar itupun menegaskan bahwa seseorang tidak boleh meremehkan orang lain.
Lapangan sepakbola pun layaknya kehidupan manusia yang dihadapkan pada berbagai hal, di mana banyak yang tidak mudah diprediksi, terlebih hanya berbekal akal pikir, mengingat sejumlah faktor lain yang turut mempengaruhi.
"Makane ojo dumeh. Opo wong kuwi iso sukses terus? Mesti ono apese, ono wektune kepleset barang (Makanya jangan jumawa. Apa orang itu bisa sukses terus? Pasti ada sialnya, ada saatnya tergelincir juga-Red)," kata satu tetangga saya yang lain. (*tribun jateng cetak)