Berita Video
Video Dua Copet Jakarta Beraksi di Semarang Spesialis Event Besar
Dua copet asal Jakarta Ade Taryo (54) warga Utan Kayu, Matraman, Jakarta Timur, dan M Nurdin (61) warga Manggarai Selatan di HUT PGRI 2022 di Semarang
Penulis: iwan Arifianto | Editor: Tim Video Editor
TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG - Berikut ini video dua copet Jakarta beraksi di Semarang ppesialis event besar.
Dua copet asal Jakarta Ade Taryo (54) warga Utan Kayu, Matraman, Jakarta Timur, dan M Nurdin (61) warga Manggarai Selatan, Tebet, Jakarta Selatan dikenal sebagai komplotan copet di keramaian seperti HUT PGRI 2022 tadi.
Mereka mencari informasi keramaian seperti kunjungan presiden maupun event lainnya di berbagai daerah.
Seperti halnya saat aksi mereka di Semarang. Mulanya mereka datang ke Semarang naik kereta api Gumarang sehari sebelum acara.
Mereka berangkat dari Pasar Senen Jakarta Jumat (2/12/2022) pukul 15.30 WIB sampai di Semarang pukul 22.21.
Mereka lantas menginap di hotel murah di dekat lokasi.
"Saya tahu acara tersebut dari spanduk, kami datang hanya berdua," ujar tersangka copet Ade Taryo (54) kepada Tribun.
Pengakuannya, setiap acara besar di berbagai daerah datang namun ia enggan membeberkan daerah mana saja.
Aksinya kali ini dilakukan dengan cara kamuflase berpenampilan seperti guru.
"Beli baju di pasar supaya tidak dicurigai," bebernya.
Ade Taryo merupakan seorang residivis yang pernah tertangkap di kasus yang sama.
Tak heran, tangan pria tua itu sudah lihai dalam beraksi.
"Target memang handphone, korban laki perempuan sama saja," paparnya.
Polisi mengungkapkan masih melakukan pendalaman ketika dikonfirmasi terkait apakah pelaku ada kaitannya dengan aksi pencopetan pada kunjungan Jokowi di pasar Peterongan, Selasa 5 Juli 2022 lalu.
"Soal itu masih kami dalami, sementara mereka mengaku baru pertama kali beraksi di Semarang," kata Kapolsek Semarang Barat Kompol Dicky Hermansyah kepada Tribun.
Ia mengatakan, dari kasus itu masyarakat diimbau ketika berada di keramaian harap berhati-hati.
Jangan bawa uang tunai dengan jumlah besar seperti di HUT PGRI 2022 ini.
"Perhiasan juga diperhatikan agar tidak memancing kejahatan," tegasnya.
Diberitakan sebelumnya, dua pencopet tertangkap basah di acara kunjungan presiden Jokowi di Gedung MCC Marina Tawangsari, Semarang Barat
,kota Semarang, Sabtu (3/12/2022) sekira pukul 07.30 WIB.
Dua tersangka copet tersebut masing-masing Ade Taryo (54) warga Utan Kayu, Matraman, Jakarta Timur, dan M Nurdin (61) warga Manggarai Selatan, Tebet, Jakarta Selatan.
Mereka khusus datang dari Jakarta ke Kota Semarang untuk melakukan pencopetan.
Sebelum Presiden datang, komplotan copet tersebut beraksi mencari mangsa.
Di tengah kerumunan para guru PGRI, mereka menyaru dengan berpakaian seragam PGRI putih hitam dan memakai peci.
Alhasil komplotan itu dalam waktu singkat berhasil menggasak dua handphone dan uang tunai Rp8 juta.
"Iya ada tiga korban, pak Urip asal Bekasi uang tunai Rp8 juta. Dua korban lainnya handphone," ujar Kapolsek Semarang Barat Kompol Dicky Hermansyah kepada Tribun.
Kedua komplotan itu ketahuan mencopet saat menyasar seorang korban bernama Urip seorang kasi di Dinas pendidikan Jakarta Utara.
Urip dipepet oleh seorang tersangka Ade Taryo sang eksekutor utama.
Beruntung korban segera sadar karena merasa ada pergerakan di kantong tasnya sehingga curiga terhadap tersangka.
"Uang korban di simpan amplop cokelat di dalam tas merasa ada yang ambil kemudian korban memeluk pelaku dan berteriak copet," terang Kapolsek.
Para tersangka memang spesialis melakukan aksi pencopetan di event keramaian seperti peringat Hari PGRI 2022 ini.
Seperti pada acara HUT ke 77 PGRI di kota Semarang yang dihadiri oleh tenaga pendidikan dari berbagai daerah yang berjumlah sekira 15 ribu orang.
Pelaku tampak profesional sebab untuk melancarkan aksinya sengaja berpakaian selayaknya pegawai PGRI yakni pakai batik putih hitam dan peci.
"Iya, dua pelaku pakai seragam PGRI sebagai upaya kamuflase agar tak dicurigai. Mereka pakai baju PGRI dengan beli di pasar harga Rp150 ribu," ujarnya.
Setiap kali beraksi modus para pelaku yakni memanfaatkan keramaian dengan cara mendorong para korban lalu merogoh saku korban.
Ade Taryo (54) bertugas mengeksekusi sedangkan M Nurdin (61) membawa barang hasil pencopetan.
"Makanya tersangka atas nama Nurdin sempat kabur dari lokasi. Ia menuju ke Stasiun Tawang hendak kabur ke Jakarta. Kami tangkap di Stasiun itu," ujarnya.
Dua tersangka saat ini masih dilakukan pendalaman.
Pengakuan tersangka Ade Taryo mengaku sudah beberapa kali mencopet sedangkan Nurdin baru pertama kali.
Polisi juga masih memburu dua pelaku lainnya yang sekarang masih buron.
Dari dua tersangka diamankan dua barang bukti uang tunai Rp8 juta dan dua handphone Oppo Reno 7 dan Vivo abu-abu pada pencopetan HUT PGRI 2022 ini.
"Kedua tersangka dijerat pasal 363 dengan ancaman hukuman 7 tahun," tandasnya. (*)