Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Fokus

Fokus: Potensi Lokal 

MELAMBUNGKAN potensi lokal untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat menjadi ikhtiar menata kesejahteraan. Potensi lokal ini berarti adanya sumber daya ya

Penulis: moh anhar | Editor: m nur huda
tribunjateng/bram
Moh Anhar wartawan Tribun Jateng ok 

Tajuk Ditulis Oleh Wartawan Tribun Jateng, Moh Anhar

TRIBUNJATENG.COM - MELAMBUNGKAN potensi lokal untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat menjadi ikhtiar menata kesejahteraan. Potensi lokal ini berarti adanya sumber daya yang mampu mendatangkan keuntungan ekonomi di sekitar kita.

Hari Minggu (4/12), saya berkesempatan dua kampung tua di Kota Semarang, yaitu Kampung Melayu dan Kampung Sekayu. Dua kampung ini merupakan kampung tua di Kota Semarang. Ada suasana berbeda pada dua kampung tersebut.

Di Kampung Melayu (kini lebih dikenal dengan Jl Layur), saya masuk dari Kampung Sleko, ruas gang yang langung berseberangan dengan Kota Lama. Masuk gang dengan menara syahbandar kuno tersebut, lurus hingga ke Kali Semarang, kini kita bisa melihat sebuha jembatan baru. Jembatannya berhias menara pada kedua sisi salah satu mulutnya. Desainnya melengkung dengan warna merah menyala. Sungguh asyik suasana jembatan tersebut. Di sini kita bisa menikmati bangunan Masjid Menara, yang dibangun pada abad 19.     

Membayangkan perahu-perahu dagang melintasi Kali Semarang, yang di masa Hindia Belanda, kawasan itu ramai pendatang, dari Timur Tengah hingga China. Belum lagi etnis-etnis Nusantara. Keberadaan jembatan tersebut sengaja dibangun Pemkot untuk menghidupkan lagi kebesaran Kampung Melayu.

Saat saya berad di jembatan tersebut, sejumlah warga menikmati waktu mereka dengan duduk santai ngobrol. Sementara anak-anak bermain, berlarian di atas jembatan itu. 

Selanjutnya, sambangan saya menuju ke Kampung Sekayu, karena mendapat undangan. Di kampung tersebut pernah tinggal sastrawati NH Dini, yang terkenal dengan novel karyanya Sekayu, Namaku Hiroko, Pada Sebuah Kapal, Sebuah Lorong di Kotaku, La Barka, hingga karya terakhirnya Gunung Ungaran.

Warga setempat menggelar haul, yakni tradisi melakukan peringatan hari kematian dengan tujuan mendoakan orang yang meninggal tersebut. NH Dini meninggal di usia 82 tahun pada 4 Desember 2018 dalam kecelakaan di tol Tembalang, Kota Semarang.

Haul diselenggarakan di rumah yang pernah ditinggalinya saat dulu di Sekayu. Meski sudah meninggal, nama NH Dini masih dikenang. Dalam kesempatan tersebut, sejumlah relasi serta anak-anak yang dulu pernah meramaikan pondok baca yang dibuat NH Dini menceritakan kembali kisah-kisah pengalaman hidup mereka. Sangat menarik. 

Kampung Sekayu, sebuah kampung tua berada di pusat kota, yang kini tumbuh subur gedung-gedung vertikal. Di sini ada masjid, yang disebut tertua, bahkan usianya melebihi Masjid Agung Demak. Banyak rumah-rumah lama yang masih dihuni warga. Blusukan di kampung ini memberikan sensasi berbeda. Di sini, warga berikhtiar untuk mengembangkan Kampung Tematik, sebagaimana yang didorong Pemkot Semarang untuk pengembangan ekonomi warga melalui pemberdayaan potensi lokal. Potensi lokal ini berupa narasi sejarah yang sedemikian panjang, sama halnya sejarah kemunculan Kota Semarang ini.  

LPMK setempat merancang wisata sejarah menimati blusukan lorong-lorong Kampung Sekayu, sekaligus kuliner olahan warga setempat. Hmm nikmat betul. Saya menyaksikan sebuah rumah lawas yang dikemas bak kafe ramai pengunjung. Wah padahal tempat makan ini berada di dalam kampung, namun sungguh ramai betul. Saya pun mengacungi jempol pada pengelola wisata Sekayu: inilah yang dinamakan mengoptimalkan potensi lokal.

Kabar gembira yang bagaikan angin segar di saat berita pemutusan hubungan kerja santer pada perusahaan-perusahaan terkait resesi ekonomi. 

Melihat perkembangan Sekayu dengan kampung tematiknya, maka saya menggarisbawahi kesuksesan itu ada pada perlunya penguatan konsep, warga yang mau sengkuyung bergerak bersama, hingga kesuksesan gethok tular.(*Tribun Jateng Cetak)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved