Berita Semarang
Unika Luncurkan Start Up dan Sistem Tata Kelola Perhutanan Sosial, Pemred Tribun Jateng Moderator
Unika Soegijapranata luncurkan Start Up dan Sistem Tata Kelola Perhutanan Sosial.
Penulis: amanda rizqyana | Editor: sujarwo
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Universitas Katolik (Unika) Soegijapranata Semarang meluncurkan Start Up dan Sistem Tata Kelola Perhutanan Sosial pada Senin (5/12/2022) di Hotel Aruss Kaliwiru Kota Semarang.
Pada kesempatan tersebut juga diadakan diskusi yang dihadiri oleh Robertus Setiawan Aji, Ph.D., selaku Wakil Rektor Bidang Inovasi, Riset, dan Publikasi Unika Soegijapranata, Silverius Oscar Unggul, M.M.Sust., Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Prof. Dr. Ir. San Afri Awang, M.Sc., selaku Guru Besar Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, dan Noer Fauzi Rachman, Ph.D., selaku Pakar Agraria dan Tata Ruang Departemen Sains, Komunikasi, dan Pengembangan Masyarakat (SKPM) Institut Pertanian Bogor (IPB).
Diskusi dimoderatori oleh Pemimpin Redaksi (Pemred) Tribun Jateng, Erwin Ardian.
Unika mengembangkan startup perhutanan sosial untuk peningkatan kapasitas dan kesejahteraan petani dan melibatkan Gerakan Masyarakat (Gema) Perhutanan Sosial Indonesia yang merupakan anggota tim percepatan penyelesaian konflik agraria dan penguatan kebijakan reforma agraria.
Disampaikan oleh Ketua Tim Kedaireka Unika Soegijapranata, Linggar Yekti Nugraheni, Ph.D., pihaknya ingin memperkenalkan sistem rantai suplai dan startup perhutanan sosial kepada masyarakat luas, baik lembaga pemerintah, akademisi maupun mahasiswa.
"Kami juga meluncurkan buku dan video yang merupakan luaran atau hasil dari penelitian dan pengabdian kami," ujarnya.
Ia menambahkan, pengembangan startup ini merupakan implementasi dari program Matching Fund Kedaireka 2022 dengan hibah pendanaan dari Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).

Menurutnya, Unika Soegijapranata dan Gema Perhutanan Sosial berniat untuk mengembangkan startup agar hasil pertanian dan perhutanan dapat dikelola secara profesional.
Pengembangan startup ini dinilai dapat meningkatkan komersialisasi, ekspansi, kapasitas dan kesejahteraan petani hutan sosial agar hasil yang diharapkan dapat dirasakan oleh petani hutan secara lebih baik.
"Selama ini Gema Perhutanan Sosial memiliki kesulitan dalam pengelolaan produksi, proses rantai pasokan logistik, pelaporan keuangan, distribusi, pemasaran dan penjualan produk petani," sebutnya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Gema Perhutanan Sosial, Siti Fikriyah, M.Si., menyatakan satu di antara program strategis Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo untuk penyelesaian konflik agraria adalah dengan diterbitkannya hak pengelolaan hutan negara dengan skema perhutanan sosial.
"Keberadaan perhutanan sosial memiliki peran besar dalam mengangkat kesejahteraan petani hutan. Sisi lain, hasil produk perhutanan sosial berpotensi meningkatkan taraf hidup petani. Karenanya perlu dikelola secara profesional," jelasnya.
Sebelum diskusi dimulai, dilakukan juga peluncuran buku dan penyerahan buku Gerakan Masyarakat Perhutanan Sosial di Pulau Jawa secara simbolis antara Rektor Unika Soegijapranata Dr. Ferdinandus Hindiarto, SIti Fikriyah, M.Si., Lingga, Ph.D., dan Prof. San Afri. (*)
Baca juga: Tuan Rumah Progam eAccess, Unika Soegijapranata Sinergi dengan Erasmus Uni Eropa dan Asia
Baca juga: Tim Kedaireka Unika Soegijapranata Kembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro di Banjarnegara
Baca juga: Unika Soegijapranata Semarang Dirikan 3 Pusat Studi Baru, Miliki Total 5 Pusat Studi