Berita Semarang
24 Kepala Desa di Kabupaten Semarang Dilantik, Ini Permintaan Bupati Ngesti
Bupati Semarang, Ngesti Nugraha melantik 24 kepala desa yang terpilih dalam pemilihan kepala desa pada 30 Oktober 2022.
Penulis: Reza Gustav Pradana | Editor: rival al manaf
TRIBUNJATENG.COM, UNGARAN - Bupati Semarang, Ngesti Nugraha melantik 24 kepala desa yang terpilih dalam pemilihan kepala desa pada 30 Oktober 2022 di Pendopo Rumah Dinas Bupati Semarang, Ungaran Timur, Kabupaten Semarang, Selasa (6/12/2022).
Ngesti berpesan kepada seluruh kepala desa baru tersebut untuk bisa merangkul semua pihak agar situasinya dapat kondusif dalam memajukan desa masing-masing.
Orang nomor wahid di Kabupaten Semarang tersebut menegaskan, Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) 2023 yang telah disusun harus dialokasikan secara berintegritas sesuai peraturan yang berlaku.
Baca juga: Yessy dan Ryan Dono Saling Memaafkan Setelah Heboh Batal Nikah Gara-gara Sertifikat
Baca juga: Inkoppol Jateng Dorong APH Bertindak Tegas Oknum yang Mencatut Nama Mereka
Baca juga: Pembangunan Jembatan Kali Wiso Jepara Capai 80 Persen: Akhir Desember Bisa Dilewati Kendaraan
Selain itu, menurut Ngesti, terdapat juga bantuan-bantuan keuangan dari pemerintah dari tingkat kabupaten, provinsi maupun pusat yang bisa digunakan untuk kemajuan desa.
Dia juga meminta seluruh kepala desa untuk mencontoh Desa Banyubiru yang beberapa waktu sebelumnya mendapat peringkat pertama dalam Desa Antikorupsi yang diluncurkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
“Agar desa lain mengikuti jejak Desa Banyubiru,
bisa saling berkonsultasi, ngopi bareng sambil ngolah pikir kaitannya dengan pengelolaan APBDes, dana desa dan dana-dana lainnya,” ujarnya.
Terkait program-program kepala desa sebelumnya, bupati juga menegaskan untuk tetap melanjutkan apa yang dikerjakan dan direncanakan sebelumnya lantaran Tahun Anggaran 2022 masih berjalan sekitar tiga pekan lagi.
Dua program yang saat ini dituju Ngesti yaitu menekan angka stunting dan pengangguran.
Dari datanya, disebutkan bahwa angka stunting di Kabupaten Semarang mencapai 3.284 kasus pada anak-anak.
“Perlu di-treatment bersama meskipun kita termasuk rendah (jumlah kasus stunting).
Kemiskinan dan pengangguran juga harus kita atasi bersama,” imbuhnya.
Baca juga: DLH Pati Bersama Pengusaha Air Minum Tanam Ratusan Pohon di Kawasan Lereng Gunung Muria
Baca juga: Chord Gitar Cuma Saya Mo Ko Cari yang Bagaimana M.A.C.
Baca juga: Tak Terima Pacar Open BO Tak Lewat Dirinya, Pemuda Palembang Dorong Pria Hidung Belang dari Lantai 5
Sementara itu, Kepala Desa Jetak (Kecamatan Getasan), Sarinah, mengaku akan berkomitmen membangun desa tanpa janji-janji.
Menurutnya, hal potensial di desanya yaitu sektor pertanian dan usaha mikro kecil menengah (UMKM).
“Tetap harus aman, nyaman dan kondusif, dari warga kembali ke warga,” kata satu-satunya kepala desa perempuan yang dilantik itu. (*)
Detik-detik Ayah dan Anak Tewas Dalam Tabrakan Beruntun 8 Kendaraan di Jalan Tol Jatingaleh Semarang |
![]() |
---|
Kisah Aditya Sukses Rintis Usaha Diecast Mobil di Semarang |
![]() |
---|
Jelang Ramadan, Harga Kebutuhan Pokok di Kabupaten Semarang Naik, Daging Ayam Capai Rp 33 Ribu |
![]() |
---|
Sandiaga Uno: Jawa Tengah Punya Potensi Wisata Halal |
![]() |
---|
Ini yang Ditemukan Bawaslu saat Blusukan ke Eks Lokalisasi GBL Semarang |
![]() |
---|