Bom Bandung
Fakta-Fakta Aksi Bom Bunuh Diri di Polsek Astanaanyar Bandung
Aksi bom bunuh diri terjadi di Mapolsek Astanaanyar, Bandung, Jawa Barat, Rabu (7/12/2022) sekitar pukul 08.20 WIB.
Karena gugur saat menjalankan tugas, Aipda Sofyan pun dinyatakan naik pangkat menjadi Aiptu Anumerta.
Ia dianggap sebagai pahlawan karena berusaha melindungi para anggota polisi lainnya dari akasi bom bunuh diri.
Saat kejadian, Aipda Sofyan sempat mengadang pelaku aksi bom bunuh diri agar tak masuk dan sempat bersitegang dengan pelaku.
Bahkan Aipda Sofyan sempat mendapat ancaman dari pelaku yang mengacungkan senjata tajam. Meski sempat mundur, namun ledakan yang cukup dahsyat tak bisa dihindari Aipda Sofyan.
3. Nama seniman tari ikut terseret
Nama Bobby Ari Setiawan sempat tersebar di media sosial sebagai pelaku bom bunuh diri di Bandung.
Bobby pun membantah tujuan tersebut. Pria yang berprofesi sebagai seniman tari itu mengatakan bahwa motor yang digunakan pelaku dulunya pernah ia miliki.
Motor tersebut ia beli tahun 2001 dan dijual pada medio 2005-2006 kepada seorang makelar di Solo.
"Motor yang digunakan pelaku pernah jadi milik saya. Motor saya beli tahun 2001 merk Shogun dijual 2005 atau 2006 ke makelar di Solo sejak itu enggak tau lagi pemiliknya siapa karena tidak konfirmasi soal balik nama atau mau pajak motor," jelas Boby.
Ia mengaku tak ingat makelar yang membeli motornya dan dia juga memastikan sata menjual motor masih atas nama dirinya.
4. Pelaku dan keluarga kos di Sukoharjo
Agus Sujatni alias abu Muslin ternyata tinggal indekos bersama istrinya, RS dan anaknya di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah.
Di bagian depan kamar kos daerah Desa Siwal, Kecamatan Baki ini terdapat gerobak makanan 'Pukis Bandung' berwarna hijau.
Tetangga kos, Endang (64) mengaku tak akrab dengan Agus dan juga istrinya. Menurutnya pasangan suami istri tersebut cenderung tertutup dan tak pernah keluar dari rumah kontarakan.
Menurutnya, setiap pagi Agus Sujatni selalu keluar kos untuk bekerja.