Puisi
Puisi Mantel Hujan Dua Kota Afrizal Malna
Puisi Mantel Hujan Dua Kota Afrizal Malna Berikut puisi Afrizal Malna: MANTEL HUJAN DUA KOTA Kota itu telah jadi Semarang sejak air laut ingin
Penulis: Wahyu Ardianti Woro Seto | Editor: galih permadi
TRIBUNJATENG.COM- Puisi Mantel Hujan Dua Kota Afrizal Malna
Berikut puisi Afrizal Malna:
MANTEL HUJAN DUA KOTA
Kota itu telah jadi Semarang sejak air laut ingin
mendaki bukit, dan pesta tahun baru di ruang dalam
bangunan-bangunan kolonial. Minum persahabatan
dan melukis fotomu pada dinding musim hujan.
Sepanjang malam ia mengenakan mantel dari listrik:
kota yang mengapung 45 derajat di atas sejarah.
Dalam mantelnya, rokok kretek dan kartu atm.
Mahasiswa bergerombol di warung kopi, mengambil
ilmu sastra, ilmu komunikasi, antropologi dan
jam-jam belajar dari pecahan kaca. Akulah anak
muda yang bisa memainkan bas elektrik, blues