Berita Regional
Warga Blokade Jalan dan Lempari Mobil Polisi karena Tak Terima Begal Dihajar Massa
Selasa (6/12/2022) malam, puluhan warga di Desa Soki, Kecamatan Belo, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), memblokade jalan raya.
TRIBUNJATENG.COM, BIMA - Selasa (6/12/2022) malam, puluhan warga di Desa Soki, Kecamatan Belo, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), memblokade jalan raya.
Aksi tersebut mereka lakukan karena keberatan dengan aksi warga desa lain yang menghakimi kakak beradik berinisial RM dan SR hingga babak belur.
Kakak beradik itu dihakimi karena diduga membegal seorang penjual es keliling yang melintas di Desa Ncera.
Baca juga: Pelajar Bima Dirudapaksa 9 Pemuda, Warga Emosi Blokade Jalan Desak Polisi Segera Tangkap Para Pelaku
"Warga blokade jalan karena tidak terima dua orang ini dihakimi warga Ncera," kata Kepala Desa Soki Ardiansyah saat dikonfirmasi, Rabu (7/12/2022).
Ardiansyah menjelaskan, kasus itu bermula saat SR yang diduga membegal seorang penjual es keliling ditangkap oleh warga Desa Ncera.
Warga desa pun menghakimi SR hingga babak belur.
"Aksi itu dilihat oleh kakaknya yakni RM, dia langsung bergegas ke lokasi untuk menyelamatkan sang adik.
Tapi saat itu RM justru jadi sasaran pemukulan sampai luka memar di wajah," ujar Ardiansyah.
Tak terima dengan perlakuan warga Desa Ncera, SR dan RM menceritakan hal itu kepada rekannya dan warga Desa Soki.
Mereka pun melakukan pemblokiran jalan raya.
Kabag Operasi Polres Bima AKP Herman membenarkan blokade jalan yang dipicu penganiayaan dua terduga pelaku begal.
Pada malam kejadian, jajaran Polsek Belo langsung dikerahkan untuk membuka akses jalan.
Namun, polisi mendapat perlawanan dari warga Desa Soki, bahkan kaca mobil patroli pecah dilempar warga.
"Waktu tiba di lokasi anggota langsung dilawan, sampai-sampai kaca mobil patroli pecah kena lemparan batu," kata Herman.
Setelah polisi melakukan pendekatan secara persuasif, warga akhirnya mau membuka kembali akses jalan tersebut.