Berita Ekonomi
Stok Kedelai Nasional Makin Menipis Cuma Cukup untuk 7 Hari, Perajin Tahu Tempe Diimbau Ga Mogok
Badan Pangan Nasional melaporkan stok kedelai hingga akhir tahun mulai menipis. Hal itu menyusul impor komoditas itu yang hingga kini tak kunjung tiba
Namun demikian, ia berujar, kedelai baru akan datang dalam kurun waktu 45 hari. Hal itu lantaran impor kedelai saat ini berasal dari Amerika Serikat.
"Mudah-mudahan nanti, Desember akhir atau paling lambat Januari sudah dapat kembali normal harganya," tuturnya.
Zulhas pun mengimbau perajin tempe-tahu untuk tidak melakukan mogok.
"Ya kalau mogok kan rugi sendiri dia, jangan-lah, nanti tidak dapet uang, tidak cuan," tukasnya.
Sebagai informasi, Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik (BPS), Setianto menyebut, kenaikan harga tempe dan tahu disebabkan oleh stok kedelai di dalam negeri yang semakin menipis, sedangkan realisasi impor kedelai juga melambat.
BPS mencatat produk pangan turunan kedelai dalam negeri mengalami kenaikan harga dalam 3 bulan terakhir, yakni pada tempe sebesar Rp 12.421/kg pada September 2022, menjadi Rp 12.682/kg di Oktober 2022, serta Rp 12.949/kg pada November 2022.
Untuk tahu, harganya meningkat dari sebesar Rp 11.330/kg pada September 2022 menjadi Rp 11.438/kg di Oktober 2022, serta Rp 11.680/kg pada November 2022. (Kontan/Lailatul Anisah/Kompas.com/Agustinus Rangga Respati/Tribunnews/Nitis Hawaroh)