Berita Kabupaten Tegal

Abrasi di Pantura Kabupaten Tegal Meluas, Bakhrun: Harus Ada Penanganan Serius

Abrasi di kawasan Pantai Utara (Pantura) Kabupaten Tegal semakin meluas, bibir pantai terlihat semakin dekat.

Penulis: Desta Leila Kartika | Editor: muslimah
TribunJateng.com/Desta Leila Kartika
Kondisi saat ini di rest area sebelah barat RSUD Suradadi, terlihat beberapa bangunan sudah rusak dan tidak dipakai lagi karena tersampak abrasi. Akses jalan di area tersebut juga rusak dan sebagian berlumpur, Senin (12/12/2022) 

TRIBUNJATENG.COM, SLAWI - Abrasi di kawasan Pantai Utara (Pantura) Kabupaten Tegal semakin meluas. 

Bahkan saat ini jika melintas, maka terasa perbedaannya karena bibir pantai terlihat semakin dekat.

Pengikisan yang diakibatkan tenaga gelombang laut ini pun mengancam jalan nasional.

Mengingat hingga kini, jarak jalan nasional dengan bibir pantai hanya tersisa sekitar 200 meter saja.

Anggota DPRD Kabupaten Tegal, Bakhrun, yang tinggal di Desa Sidaharja, Kecamatan Suradadi, mengatakan abrasi terus terjadi setiap tahunnya. 

Jika gelombang tinggi, maka air laut nyaris menyentuh jalan pantura. 

Tetapi, mengingat di sebelah utara banyak terdapat bangunan pabrik sehingga bisa menghambat laju ombak. 

"Saat gelombang tinggi, pasti terjadi abrasi. Bahkan di rest area Suradadi terdapat lahan warga yang ditanami juga sudah terkena abrasi. Kurang lebih tinggal 200 meter dari jalan pantura," ungkap Bakhrun, pada Tribunjateng.com, Senin (12/12/2022). 

Untuk di rest area sebelah barat RSUD Suradadi, lanjut Bakhrun, kondisinya saat ini bagian bibir pantai sudah mulai terlihat dari jalan nasional Jakarta-Surabaya.

Bangunan yang ada di lokasi tersebut juga sudah tidak digunakan karena rusak terdampak abrasi, belum lagi akses jalan yang rusak, berlubang, dan berlumpur. 

Kondisi terparah ada di Objek Wisata Purwahamba Indah (Pur'in) terutama di bagian anjungan. 

Dimana biasanya digunakan untuk aktivitas wisata para pengunjung, tapi saat ini tidak bisa karena ambruk dihantam ombak.

Fasilitas lain yang ada di objek wisata tersebut juga rusak terkena abrasi.

"Maka saya melihat harus ada penanganan serius, baik untuk jangka panjang dan pendek. Mengingat abrasi yang terus meluas ke beberapa titik," tegasnya.

Politisi PKS ini juga menjelaskan, penanganan jangka panjang yang dimaksud bisa dilakukan dengan penanaman pohon mangrove di sepanjang pantai.

Tidak hanya sebatas penanaman lalu sudah selesai, tapi lebih dari itu pemeliharaan hingga benar-benar berhasil juga diperlukan.

Karena selain bisa mengatasi abrasi, adanya tanaman mangrove juga bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi wisata pantai.

Sedangkan untuk penanganan jangka pendek, Bakhrun menyarankan untuk membangun breakwater (pemecah gelombang) di titik-titik yang paling parah terdampak abrasi.

"Ya harapannya pemerintah bisa memfasilitasi untuk penanganan jangka panjang maupun pendek terkait masalah abrasi yang kian meluas. Bisa memfasilitasi penanaman mangrove, karena saya yakin masyarakat bersedia menanam di bibir pantai. Selain itu, pembangunan breakwater juga bisa dilakukan terutama di titik terparah untuk antisipasi jangka pendek," pungkasnya. (dta) 

Sumber: Tribun Jateng
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved