Harga Sejumlah Komoditas Pangan Berpotensi Naik Menjelang Nataru

satu upaya yang dilakukan oleh pemerintah adalah dengan melakukan mobilisasi pangan dari daerah surplus ke defisit.

Editor: Vito
TRIBUN JATENG/IDAYATUL ROHMAH
ilustrasi - Pedagang di Jalan Pedamaran Semarang sedang menimbang cabai, Minggu (6/11/2022). 

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Badan Pangan Nasional (Bapanas) mengingatkan ada empat komoditas yang berpotensi mengalami kenaikan harga jelang momen Natal dan tahun baru (Nataru).

Deputi I Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Bapanas, I Gusti Ketut Astawa mengatakan, komoditas tersebut adalah beras, telur ayam, daging ayam, dan cabai.

Menurut dia, hal itupun menjadi perhatian pemerintah. Pihaknya akan berupaya semaksimal mungkin menjaga pasokan keempat komoditas tersebut agar tak menimbulkan kenaikan inflasi yang signifikan.

“Kami akan pastikan langkah-langkah pengendalian. Jangan sampai harganya naik signifikan dulu, baru bergerak. Kami akan jaga di masa-masa Nataru ini,” katanya, Senin (12/12).

Astawa menuturkan, satu upaya yang dilakukan oleh pemerintah adalah dengan melakukan mobilisasi pangan dari daerah surplus ke defisit.

Seperti contohnya, hingga minggu pertama Desember 2022, pemerintah sudah menyalurkan beras dari wilayah surplus ke defisit sebanyak 348,36 kg.

Bapanas pun meminta seluruh pemerintah daerah di Indonesia untuk tanggap terkait dengan ketersediaan pasokan di daerahnya. Bila memang ada pasokan pangan yang kurang, Bapanas mengaku siap melakukan mobilisasi pangan.

“Kami sudah memiliki data mana yang surplus dan mana yang defisit pangan. Sehingga ini akan mudah untuk memitigasi, dan nantinya untuk mengendalikan inflasi,” jelasnya.

Stok menipis

Tak hanya soal harga, Bapanas juga melaporkan stok sejumlah komoditas pangan terus menipis menjelang Nataru.

Bahkan, beberapa komoditas pangan seperti bawang putih, daging lembu, kedelai, dan gula konsumsi membutuhkan pasokan impor untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.

Astawa menyatakan, menjaga pasokan pangan jelang Nataru perlu dilakukan agar harga pangan dapat stabil sehingga inflasi bisa terkendali.

Hal itu dilakukan dengan menjaga stabilisasi harga pangan, monitoring ketersediaan pangan, melakukan distribusi pangan dari daerah surplus ke daerah difisit, gerakan pangan murah, dan penguatan sarana dan prasarana.

"Bapanas dalam rangka menjelang hari Nataru ini, kami melakukan beberapa extra effort yang sudah disinergikan dengan teman-teman tim pengendalian inflasi daerah (TPID)," paparnya.

Halaman
12
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved