Berita Internasional
Pesepakbola Iran Dijatuhi Hukuman Mati Karena Mengkampanyekan Hak Perempuan
Kabar menghebohkan datang dari Sepak Bola Iran setelah pesepak bola di sana dihukum mati.
TRIBUNJATENG.COM - Kabar menghebohkan datang dari Sepak Bola Iran setelah pesepak bola di sana dihukum mati.
Yang membuat heboh karena ia dikabarkan dijatuhi hukuman mati karena mengkampanyekan hak-hak perempuan.
Dia adalah Pesepakbola Iran Amir Nasr-Azadani dijatuhi hukuman mati.
Baca juga: Erick Thohir Pernah Jabat Ketua Panitia Asian Games 2018, Pengamat Politik: Modal Jadi Cawapres
Baca juga: Nasib Polisi Iptu Hartam Kini Meringkuk di Penjara, Telantarkan Istri dan 6 Anak Karena Pelakor
FifPro, serikat pemain internasional, mengatakan "terkejut dan muak" dengan laporan tersebut dan menyerukan agar hukuman atas pesepakbola profesional itu dicabut.
Beberapa mantan dan pemain sepak bola saat ini di Iran telah menyerukan pembebasan Nasr-Azadani, yang sebelumnya bermain di untuk tim Rah-Ahan, Tractor dan Gol-e Rayhan.
Namun mereka yang mewakili Iran di Piala Dunia 2022 di Qatar sejauh ini belum angkat bicara.
Ada protes anti-pemerintah yang meluas di Iran yang dipicu oleh kematian Mahsa Amini.
Wanita berusia 22 tahun itu meninggal dalam tahanan pada September setelah ditahan karena diduga tidak mengikuti aturan berpakaian wanita di negara tersebut.
Di Piala Dunia di Qatar, tim Iran berdiri diam ketika lagu kebangsaan dimainkan sebelum kekalahan 6-2 dari Inggris pada 21 November.
Gestur itu secara luas ditafsirkan sebagai sebagai bentuk ekspresi dukungan untuk protes atas tindakan keras pemerintahnya kepada pengunjuk rasa yang menyuarakan kebebasan perempuan di Iran.
Pada Senin (12/12/2022), Kantor berita Mizan melaporkan orang kedua telah dieksekusi di depan umum pada minggu lalu, atas nama Majid Reza Rahnavard.
Menurut media pemerintah, dia dijatuhi hukuman mati setelah dinyatakan bersalah membunuh dua anggota pasukan keamanan Iran dan digantung di kota Mashhad.
“Kami mengecam perlakuan kejam ini dengan sangat keras. Hukuman keras ini dan sekarang eksekusi publik pertama... dimaksudkan untuk mengintimidasi rakyat Iran."
"Mereka dimaksudkan untuk menekan perbedaan pendapat,” ujar Juru bicara departemen luar negeri Ned Price sebagaimana dilansir The Telegraph.
Amnesty International mengatakan pihak berwenang Iran telah menjatuhkan hukuman mati untuk setidaknya 21 orang, dalam apa yang disebut organisasi itu sebagai "pengadilan palsu untuk mengintimidasi mereka yang berpartisipasi dalam pemberontakan populer yang telah mengguncang Iran."
Baca juga: Harga Daging Ayam di Kota Semarang Jelang Natal dan Tahun Baru Naik, Ini Daftarnya
Baca juga: Nasib Polisi Iptu Hartam Kini Meringkuk di Penjara, Telantarkan Istri dan 6 Anak Karena Pelakor
Baca juga: Viral Wanita Dikubur di Dalam Rumah Karena Dilarang Pemilik Kampung Dimakamkan di TPU
Eksekusi Rahnavard terjadi beberapa hari setelah Mohsen Shekari juga digantung di depan umum.
Dia dijatuhi hukuman mati karena melukai seorang penjaga keamanan dengan pisau dan memblokir jalan di Teheran.
Setidaknya 488 orang telah tewas sejak demonstrasi dimulai pada September, menurut kelompok hak asasi manusia, dengan 18.200 ditahan oleh pihak berwenang dilansir dari Mirror. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pesepakbola Iran Dijatuhi Hukuman Mati karena Berkampanye untuk Hak-hak Perempuan"
Longsoran Salju Tewaskan 11 Orang Suku Nnmaden di Pakistan |
![]() |
---|
HP Jatuh saat Selfie, Pejabat di India Ini Perintahkan Kuras Bendungan Kherkatta |
![]() |
---|
Amerika Serikat Berjanji Latih Pasukan Ukraina dengan Jet Tempur F-16 |
![]() |
---|
Jerman Minta China Gunakan Pengaruhnya Untuk Akhiri Perang Rusia-Ukraina |
![]() |
---|
Rekaman Detik-detik Mengerikan Pintu Pesawat Dibuka Sebelum Pesawat Mendarat di Ketinggian 700 Kaki |
![]() |
---|