Berita Sragen
Duh, Angka Pengangguran di Sragen Meningkat Tahun Ini, Disnaker Punya Strategi Apa?
Yuli optimistis angka pengangguran dapat turun karena banyaknya perusahaan yang masuk ke Sragen dan UMKM mulai bermunculan dan dibina oleh Disnaker.
Penulis: Mahfira Putri Maulani | Editor: deni setiawan
TRIBUNJATENG.COM, SRAGEN – Angka pengangguran di Kabupaten Sragen naik 0,01 persen, dari 4,75 pada 2021 naik ke 4,76 persen pada 2022.
Kepala Disnaker Kabupaten Sragen, Muji Yulianto mengatakan, kenaikan ini masih ada kaitannya sebagai imbas dari pandemi Covid-19.
Yuli sapaan akrabnya menargetkan bisa turun ke 4,5 persen atau 4,3 persen pada 2023.
Baca juga: Kebakaran Rumah di Poleng Gesi Sragen, Rumah Sukarman Ludes Terbakar
"Angka pengangguran di Kabupaten Sragen capai 4,76 persen."
"Sebelumnya 4,75, karena pandemi Covid-19 masih ada imbasnya."
"Kami harapkan bisa turun minimal 4,5 atau 4,3 persen pada 2023," kata Yuli kepada Tribunjateng.com, Rabu (14/12/2022).
Yuli optimistis angka itu dapat turun karena banyaknya perusahaan yang masuk ke Kabupaten Sragen dan UMKM mulai bermunculan dan dibina oleh Disnaker.
Selain itu, pihaknya juga melakukan pembinaan di Desa Tumis (Tuntas Kemiskinan) kepada 176 orang.
Tidak hanya pembinaan, namun juga bantuan alat.
Baca juga: Usai Dilantik Kades Diberi Kendaraan N-max Merah, Bupati Sragen Tegaskan untuk Keperluan Dinas
Dengan pelatihan desa tumis itu, diharapkan mereka bisa menjadi pengusaha atau muncul usaha mandiri di masing-masing wilayahnya.
"Diharapkan turun (angka pengangguran) karena banyak perusahaan yang masuk, UMKM yang kami bina cukup banyak."
"Di Desa Tumis kami melatih 176 orang, ditambah bantuan alat."
"Kami harapkan mereka menjadi pengusaha di desanya masing-masing," harap Yuli.
Baca juga: Diduga Regulator Kompor Gas Bocor, Dapur Warga Pilangsari Sragen Terbakar
Dia berkata, pelatihan lainnya belum terhitung seperti pelatihan dari dana cukai di daerah penghasil tembakau.
Pihaknya mencatat ada sekira 160 orang, mereka juga mendapatkan bantuan alat walaupun dibagi per kelompok.