Kisah Siti Hajar Istri Nabi Ibrahim AS di Padang Pasir Mekah, Carita 25 Nabi dan Rasul
Kisah Siti Hajar Istri Nabi Ibrahim AS di Padang Pasir Mekah, Carita 25 Nabi dan Rasul
Penulis: non | Editor: galih permadi
di dekat rumah Engkau yang dihormati. Ya Tuhan kami, (yang demikian itu) agar mereka mendirikan salat maka jadikanlah hati sebagian manusia
cenderung kepada mereka dan berilah mereka rezeki dari buah-buahan. Mudah-mudahan mereka bersyukur.”
Selesai berdoa, Nabi Ibrahim berpamitan kepada istri dan anaknya.
Sepeninggal Nabi Ibrahim, Hajar hidup bersama Ismail. Awalnya, Hajar membawa perbekalan.
Namun, perbekalan tersebut akhirnya habis.
Suatu ketika, Ismail menangis.
Hajar sangat kebingungan karena tidak memiliki bekal lagi.
Air susunya pun telah kering.
la berlari dari Bukit Shafa ke Bukit Marwah untuk mencari makanan dan minuman.
Setiap kali mencoba untuk pergi, ia teringat kepada anaknya.
la pun kembali lagi dari Bukit Marwah ke Bukit Shafa. Hal ini terus berulang hingga tujuh kali.
Akhirnya, Hajar merasa kelelahan. la kembali ke tempat Ismail.
Betapa terkejutnya dia ketika mendapati Ismail tengah menangis sambil menjejak-jejak bumi.
Dari bekas jejakannya muncul sumber mata air yang jernih dan memancar dengan deras.
Hajar menggerakkan tangannya sambil mengucapkan “zam zam (berkumpullah),” maka air itu pun terkumpul.