Berita Semarang
Sosok Viral Asrori, Kakek Usia 101 Tahun Warga Semarang, Tiap Jumat Rutin Bersedekah Nasi Bungkus
Saat Tribunjateng.com berkunjung ke kediamannya di Jalan Patiunus 2 Pandean Lamper, Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang, Mbah Asrori sedang pergi.
Penulis: Muhammad Khoiru Anas | Editor: deni setiawan
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Viral di media sosial, seorang lansia berusia 101 tahun di Kota Semarang gemar bersedekah.
Dia adalah Asrori, warga Kelurahan Pandean Lamper, Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang.
Mbah Asrori melakukan sedekah dengan cara bagi-bagi ratusan nasi bungkus rutin setiap Jumat.
Menariknya, saat melakukan aktivitas tersebut, Mbah Asrori kadang sambil menaiki sepeda.
Baca juga: Toyota All New Kijang Innova Zenix Hybrid Jadi Mobil Dinas Pemkab Semarang, Ini Daftar Pemakainya
Aktivitas itu yang kerapkali membuat kaget sekaligus kagum warga yang melihatnya.
Apalagi dengan usianya tergolong sepuh, namun masih bugar seperti anak muda.
Saat Tribunjateng.com berkunjung ke kediamannya di Jalan Patiunus 2 Pandean Lamper, Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang, Mbah Asrori sedang tidak berada di lokasi.
"Simbah jarang di rumah, beliau kerap silaturahmi," kata Anto, warga Pandean Lamper ini kepada Tribunjateng.com, Kamis (15/12/2022).
Baca juga: Kapan Pendistribusian Set Top Box STB Gratis Tahap Kedua di Semarang? Ini Kata Diskominfo
Anto menceritakan, ketika bepergian Mbah Asrori sering menaiki sepeda listrik kesayangannya.
Sepeda itu pula yang juga kerap menemani kegiatan rutinnya bagi-bagi nasi bungkus tiap Jumat.
Mengenai aktivitas keseharian Mbah Asrori, kata Anto, dia merupakan seorang guru ngaji.
"Biasanya ngajari anak-anak ngaji, kadang di musala bahkan juga panggilan datang ke rumah-rumah," ujarnya.
Sementara itu Wagiyem (57) pedagang nasi bungkus langganan Mbah Asrori bercerita, aktivitas sedekahnya sudah lama, yakni sekira 30 tahun.
Baca juga: Psikoedukasi Tentang Kesiapan Memasuki Dunia Kerja Pada Siswa Siswi SMK Hidayah Semarang
Setiap pesan nasi bungkus jumlahnya berbeda-beda.
Kisaran 125 hingga 150 bungkus, bahkan lebih tergantung uang yang dimiliki.
"Nasinya diambil simbah sendiri, biasanya Jumat pagi kisaran pukul 07.00 hingga pukul 08.00," kata Wagiyem kepada Tribunjateng.com, Kamis (15/12/2022).
Saat melakukan bagi-bagi nasi bungkus, Wagiyem mengatakan, Mbah Asrori kerap memberikan kepada orang-orang yang dia temui di jalan.
Bahkan banyak dari orang yang menerima sedekah, sudah hafal jika pemberian nasi bungkus itu dari Mbah Asrori.
"Kata simbah, tujuan melakukan itu bagian dari ibadah dan berbagi kepada sesama," pungkas Wagiyem. (*)
Baca juga: Catatan Kantor Imigrasi Pati - Hasil PNBP Tahun Ini Capai Rp 15,5 Miliar
Baca juga: Innalillahi, Kakek KP Tertabrak KA Lodaya di Bantarsari Cilacap, Tewas Terpental Hingga 10 Meter
Baca juga: SMA Muhammadiyah Kudus Gagas Sekolah Vokasi Tata Boga dan Desain Grafis, Dimulai Tahun Ajaran Baru
Baca juga: Ketika Kalapas Eks Karesidenan Pekalongan Beradu Masak Sayur Lodeh, Beginilah Hasilnya
Kasus Penganiayaan Berakhir Lewat RJ di Semarang, Junarto Janji Tak Akan Mengulangi Perbuatannya |
![]() |
---|
Layanan "Sapa Mbak Ita" Diminta Lebih Responsif Tanggapi Pengaduan Masyarakat di Semarang |
![]() |
---|
Selalu Gelorakan Urban Farming, Pilus: Jangan Pernah Putus Asa |
![]() |
---|
Kronologi 4 Pelajar SMA Theresiana Terlibat Kecelakaan di Jalan Mayjen Sutoyo Semarang |
![]() |
---|
Urban Farming di Semarang Semakin Meluas, Permintaan Bibit Tanaman ke Dispertan Membludak |
![]() |
---|