Berita Semarang
Bisa Jadi Pengganti Terigu di Kala Harga Melonjak, Pemerintah Didorong Subsidi Mocaf
Apmiso dorong pemerintah agar memberikan subsidi tepung mocaf untuk para pedagang.
Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: sujarwo
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG -Asosiasi Pedagang Mie dan Bakso (Apmiso) Indonesia mendorong pemerintah agar memberikan subsidi tepung mocaf, utamanya untuk para pedagang termasuk mie yang selama ini memanfaatkan bahan baku dari tepung terigu.
Hal itu menyusul tingginya harga tepung terigu saat ini, yang salah satunya dapat digantikan dengan penggunaan bahan lokal tersebut.
"Harga tepung naik terus, sejak perang Rusia-Ukraina. Ini berpengaruh terhadap usaha kami."
"Tepung ini bisa digantikan dengan mocaf. Cuma masalahnya, harga mocaf lebih tinggi dari tepung terigu. Ini harus ada penekanan dari pemerintah. Pemerintah harus mensubsidi ketela pohong supaya harga bisa turun," kata Ketua Apmiso, Lasiman saat dihubungi tribunjateng.com, Kamis (15/12/2022).
Lasiman lebih lanjut mengatakan, terkait penggunaan mocaf sebagai bahan baku pembuatan mie, pihaknya sendiri sudah sempat mencoba melalui pelatihan.
Hasilnya, kata dia, sudah sesuai.
Namun lantaran harga mocaf tinggi, mengurungkan niat para perajin mie untuk menggantikan bahan baku terigu dengan mocaf.
Untuk itu, kata dia, pihaknya meminta agar pemerintah segera mencari solusi agar bahan lokal ini bisa menjangkau seluruh masyarakat. Utamanya para perajin mie.
"Kami dari Apmiso sempat mengadakan pelatihan penggunaan mocaf, pengganti tepung terigu. Hasilnya baik juga buat mie, enak. Tapi harganya yang tinggi menyebabkan tidak nyaman. Makanya, juga harus ada campur tangan pemerintah supaya tepung terigu impor itu produksinya harus dicampur mocaf. Itu juga bisa kalau yang memproduksi pabrik, bisa menekan harga kalau bersama-sama," jelasnya.
Di sisi lain, terkait kenaikan harga tepung yang terjadi saat ini makin memberatkan para pedagang.
Menurut Lasiman, kenaikan harga tepung makin tidak terkendali.
Ia khawatir kenaikan ini bakal semakin melonjak saat Nataru nanti.
"Harga tepung sekarang sudah naik 30 persen lebih. Harga sekarang satu sak sekitar Rp 235.000, itu saja yang merek biasa. Dulu harganya masih sekitar Rp 190 ribuan per sak. Ini berpengaruh."
"Permintaan tepung sejauh ini aman, harganya yang tidak aman."
"Ketika Nataru nanti kemungkinan naiknya bisa sampai 50 persen, importirnya hari-hari besar banyak yang libur sehingga bisa saja dinaikkan," imbuhnya. (*)