Innova Zenix Bensin : Mewah dan Nyaman Seperti Alphard, Irit BBM Seperti Agya

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Belum ada satu bulan setelah dilaunching, Toyota Kijang Innova Zenix langsung menjadi primadona masyarakat Indonesia.

Data dari Toyota Astra Motor, dalam waktu dua minggu 4000 Surat Pemesanan Kendaraan (SPK) didapat.

Dampaknya, beberapa tipe tertentu kini harus Inden, salah satunya adalah tipe hybrid.

Namun, Nasmco, selaku diler resmi Toyota di Jateng dan DIY punya solusinya.

Regional Business Division Head Nasmoco Group, Idwan Wiatmojo memastikan pihaknya punya Unit Toyota Kijang Innova Zenix yang ready stock.

Dengan begitu calon pembeli di Jawa Tengah dan DIY tidak perlu inden terlebih dahulu.

“Kami pastikan Innova Zenix Bensin ready stock di Nasmoco sehingga calon pembeli tidak perlu inden,” terang Idwan beberapa waktu lalu.

Lalu apa sajakah perbedaan Innova Zenix bensin dengan Hybrid?

Salah satu yang paling menonjol adalah harganya.

Ada tiga tipe Kijang Innova Zenix mulai dari G, V, dan Q, semua tipe memiliki versi hybrid sedangkan hanya tipe G dan V yang memiliki versi bensin.

Innova Zenix Bensin dibanderol dengan harga OTR Jateng DIY mulai dari Rp 425 juta hingga Rp 477 juta.

Sementara untuk versi hybrid tersedia di harga OTR Rp 465 juta hingga Rp 622 juta.

Dari sisi konsumsi BBM TAM mengklaim bensin mampu menempuh 15 km per liter sedangkan hybrid tembus 21 km per liter.

Selisihnya tidak begitu jauh, namun jika dibanding Innova mesin bensin generasi sebelumnya itu jauh lebih irit.

General Manajer PT Toyota Astra Motor Adrian Tirtadjaja menjelaskan kenapa Innova mesin bensi bisa lebih irit dan tetap bertenaga dibanding dengan generasi sebelumnya.

Salahsatunya adalah mesin barunya. Innova Zenix Gasoline kini disematkan mesin M20A-FKS yang berkapasitas 1.987 cc, 4 silinder 16 valve DOHC Dual VVT-i.

“Banyak pertanyaan muncul kenapa Innova Zenix kemudian mengubah dari penggerak belakan ke penggerak depan, hingga perubahan dari sasis ladderframe ke monokook, salah satunya adalah untuk meningkatkan efisiensi BBM dan meningkatkan tenaga,” terang Adrian.

Ia menjelaskan misalnya sistem penggerak roda depan yang memungkinkan perpindahan tenaga dari mesin ke roda jadi lebih efisien bahan bakar.

Pasalnya dengan penggerak roda depan tenaga yang didistribusikan dari mesin ke roda tidak lagi perlu melewati gardan dan kopel penggerak roda belakang.

"Hal itu membuat power to weight ratio meningkat 70 persen dari generasi sebelumnya,” Imbuh Adrian.

Sementara itu, penggunaan sasis monokok ini membuat bobot Innova Zenix lebih ringan dari generasi sebelumnya.

Dengan bobot yang lebih ringan, beban bahan bakar mesin juga akan berkurang sehingga meningkatkan efisiensi BBM.

Dilengkapi Fitur Mewah

Selain hemat BBM dan lebih bertenaga, Innova Zenix bensin kini juga dilengkapi fitur yang mewah.

Fitur-fitur itu bahkan tidak jauh dari tipe Q hybrid yang merupakan tipe tertinggi.

Salah satunya adalah fitur dual rear seat entertainment.

Fitur ini memberi kemewahan kepada dua penumpang di baris kedua dengan layar android selebar 10 inci.

Karena sudah tersemat OS Android, di dalamnya juga tertanam aplikasi hiburan seperti Youtube, Netflix, hingga Spotify.

Rear seat entertainment itu jelas memberikan hiburan dan kemewahan penumpang baris kedua selama perjalanan.

Masing-masing monitor juga sudah dilengkapi konektivitas bluetooth untuk earphone, sehingga ketika masing-masing memutar hiburan berbeda suaranya tidak saling mengganggu.

Selain itu, ada fitur lain yakni layar 10 inci di head unit yang bisa terkoneksi dengan smartphone.

Tak hanya itu, head unit ini juga memiliki kemampuan mengecek saldo e-toll, fitur yang sangat dibutuhkan saat ini.

Innova Zenix bensin juga sudah memiliki fitur elektrik parking break yang membuat rem parkir akan aktif hanya dengan memencet tombol.

Selain itu ada juga fitur telescopic dan tilt steering yang semakin menyamankan posisi berkemudi.

Fitur-fitur itu membuat Kijang Innova bensin memiliki lompatan besar di segala sisi.

Kenyamanan, ketangguhan dan kemewahan Kijang generasi ketujuh ini semakin meningkat, namun konsumsi BBMnya jadi seirit Agya. (*)