Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Internasional

Ahli Duga Pilot MH370 Sengaja Jatuhkan Pesawat ke Laut

Hingga hari ini, keberadaan pesawat milik Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH370 masih menjadi tanda tanya.

Kompas.com/Istimewa
B777 Malaysia Airlines registrasi 9M-MRO, yang hilang dalam penerbangan MH370 pada 8 Maret 2014. (Wikimedia) 

TRIBUNJATENG.COM - Hingga hari ini, keberadaan pesawat milik Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH370 masih menjadi tanda tanya.

Misteri belum terpecahkan.

Setelah dinyatakan hilang pada 8 Maret 2014 yang lalu, belum ada kepastian di mana bangkai pesawat beserta awak dan penumpangnya berada.

Baca juga: Temuan Puing MH370 yang Hilang 8 Tahun Lalu Kuatkan Teori Pesawat Sengaja Dijatuhkan

Namun, ada satu dugaan kuat bahwa pesawat tersebut sengaja dijatuhkan oleh sang pilot, Zaharie Ahmad Shah, menuju lautan.

Dugaan ini semakin menguat setelah serpihan berupa landing gear atau pintu roda pendaratan dari MH370 ditemukan di Madagaskar bulan lalu.

Dugaan pesawat sengaja dijatuhkan


Dilansir dari Daily Mail, para ahli mengutarakan bahwa ditemukannya roda pendaratan mengindikasikan bahwa Zaharie sengaja menjatuhkan MH370.

Tujuannya supaya pesawat menjadi lebih cepat tenggelam ketika menghantam laut karena roda pendaratan diturunkan.

Dugaan itu diungkapkan setelah roda pendaratan yang ditemukan di Madagaskar telah teridentifikasi sebagai bagian dari Boeing 777-200.
 

Adapun, roda pendaratan tersebut mempunyai ukuran 81 sentimeter dan 71,12 sentimeter.

Ahli mengatakan, Zaharie kemungkinan sengaja mencelakai seisi pesawat lantaran tindakan yang dilakukan tidak mencerminkan pendaratan darurat pesawat yang semestinya di atas air.

Menurut mereka, pilot seharusnya tetap menjaga roda pendaratan dan mempertahankan kecepatan rendah supaya selalu terkendali.

Seperti yang dilakukan pilot asal AS Chesley 'Sully' Sullenberger pada 2009 yang pernah melakukan pendaratan darurat ketika mengemudikan Airbus di sungai Hudson, New York, AS.

Dibukanya roda pendaratan, kata ahli, tentunya menyebabkan benturan keras bagi pesawat ketika menghantam air.

Akibatnya adalah pesawat menjadi pecah ketika berbenturan dengan air yang pada gilirannya memperkecil peluang untuk bertahan hidup.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved