Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Jateng

Harga Telur Dipastikan Tak Melambung Saat Momen Natal dan Tahun Baru, Maksimal Rp 30 Ribu Per Kg

Harga telur ayam ras di pasaran tercatat mengalami kenaikan dalam beberapa waktu terakhir, yakni menjelang momen Natal dan tahun baru (Nataru)

Editor: muslimah
TRIBUN JATENG/IDAYATUL ROHMAH
Gundukan telur di lapak seorang pedagang di Pasar Karangayu Semarang, Jumat (2/9/2022). 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Harga telur ayam ras di pasaran tercatat mengalami kenaikan dalam beberapa waktu terakhir, yakni menjelang momen Natal dan tahun baru (Nataru).

Pantauan tribunjateng.com di sejumlah pasar tradisional di Kota Semarang, dengan kenaikan yang terjadi, harga telur bahkan sudah menembus di atas Rp 30 ribu/kg.

Menanggapi kenaikan harga yang terjadi, Asosiasi Koperasi Unggas Sejahtera Kendal yang memasok telur untuk area Jateng, memastikan harga komoditas itu tak akan begitu melambung saat Nataru.

"Harga maksimal di tingkat konsumen ketika Nataru nanti Rp 30 ribu per kilogram," kata Ketua Asosiasi itu, Suwardi, saat dihubungi Tribun Jateng, Kamis (15/12).

Menurut dia, harga telur di tingkat peternak saat ini bahkan telah melandai.

Suwardi menuturkan, harga komoditas itu mengalami penurunan sekitar Rp 2 ribu/kg setelah adanya kenaikan beberapa waktu lalu.

Dengan penurunan itu, dia menambahkan, harga telur di tingkat peternak saat ini yakni Rp 25.500/kg.

"Sebelumnya Rp 27.500 per kilogram. Harga telur di tingkat peternak (sekarang) melandai, turun, tidak seperti kemarin," jelasnya.

Di tingkat konsumen, Suwardi menyatakan, harga telur saat ini seharusnya berkisar antara Rp 29 ribu-Rp 30 ribu per kilogram.

Sementara, harga rata-rata di Jateng yakni tercatat sekitar Rp 28 ribu/kg.

Namun, Suwardi mengakui, penurunan harga yang baru berlaku itu memungkinkan pedagang masih memberlakukan harga sebelumnya, lantaran stok belanja yang masih tersisa.

"Kalau ada yang belum turun, mungkin masih ada (stok-Red) yang pembelian kemarin (masih mahal-Red)," ucapnya.

Terkait dengan penurunan harga telur yang terjadi saat ini, Ia berujar, hal itu disebabkan permintaan yang masih cukup stabil. Biasanya, permintaan akan meningkat sepekan menjelang Natal.

Dalam menghadapi puncak tingginya permintaan telur saat momen Nataru, Suwardi memastikan produksi di Jateng masih mencukupi.

Ia menyebut, produksi telur di provinsi ini mencapai 1.200 ton/hari.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved