Berita Semarang
Hari ini, Jenazah Mahasiswa Unnes yang Meninggal Dunia di Indekos Sudah Dipulangkan ke Bangka Barat
Jenazah mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Jepang sudah diterbangkan ke kampung halamannya di Bangka Barat, Selasa (20/12/2022).
Penulis: amanda rizqyana | Editor: raka f pujangga
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Jenazah mahasiswa Program Studi (Prodi) Pendidikan Bahasa Jepang, Jurusan Bahasa dan Sastra Asing (BSA), Fakultas Bahasa dan Seni (FBS), Universitas Negeri Semarang (Unnes) telah diterbangkan ke Kabupaten Bangka Barat pada Selasa (20/12/2022) sekira pukul 12.00.
Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan FBS Unnes, Dr. Eko Raharjo pada Tribun Jateng.
"Alhamdulillah jenazah telah diberangkatkan siang tadi pukul 12.00 dari Bandara Ahmad Yani Semarang," ujar Dr. Eko saat dihubungi Tribun Jateng melalui pesan Whatsapp.
Baca juga: Kronologi Jody Mahasiswa Unnes Semarang Meninggal Menurut Polisi: Berbaring di Kasur, Lalu Tiada
Ia menambahkan, pemberangkatan jenazah Jody dari kamar jenazah Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr. Kariadi Semarang, petugas yayasan menginformasikan bahwa peti jenazah akan langsung masuk kargo pesawat.
Peti jenazah telah diberangkatkan dari Bandara Ahmad Yani, kemudian transit di Bandara Soekarno-Hatta Jakarta, dan akan diterbangkan kembali menuju Bandara Depati Amir Pangkal Pinang Provinsi Bangka Belitung dan sampai sekira pukul 16.00.
Almarhum Jody diperkirakan tiba di kampung halaman di Kabupaten Bangka Selatan sekira pukul 18.00.
"Jenazah sudah ditunggu oleh pihak keluarga di Desa Kacung, Kecamatan Kelapa, Kabupaten Bangka Barat," tambah Dr. Eko.
Adapun biaya pengurusan jenazah Jody menjadi tanggungan keluarga dan kampus dengan persentase 50:50 sebagai bentuk tanggung jawab dan tali asih kampus
Terkait status kemahasiswaan almarhum Jody, ia menyatakan pihaknya akan menyelesaikan dengan berkoordinasi dengan pihak Prodi dan Jurusan Jody menempuh pendidikan.
Dr. Eko berpesan bagi mahasiswa yang mengeluhkan sakit untuk dapat memeriksakan diri ke Pusat Layanan Kesehatan (Puslakes) Unnes yang berlokasi di Gedung Kewirausahaan Unnes (KWU) di Roundabout Unnes.
Baca juga: Video Mahasiswa Unnes Semarang Asal Bangka Meninggal, Kampus Fasilitasi Pemulangan Jenazah
"Bagi mahasiswa yang sakit, silakan ke Puslakes karena merupakan fasilitas bersama bagi warga Unnes," ujarnya pada Tribun Jateng.
Sementara bagi mahasiswa yang memiliki permasalah akademik maupun nonakademik dapat mengadukan ke Lembaga Kemahasiswaan (LK) dari tingkat Prodi hingga universitas.
Selain itu ada pula bidang advokasi untuk memenuhi kebutuhan mahasiswa dalam menyampaikan permasalahan yang dihadapi.
Sebelumnya diberitakan bahwa Jody Yudha Permana (23) ditemukan meninggal dunia di Gang Pisang, Kelurahan Sekaran, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang pada Senin (19/12/2022) malam.
Jody meninggal setelah selama kurang lebih sepekan mengeluhkan sakit pada bagian perut.
Jody tidak memiliki tempat tinggal sementara atau indekos, dan ia menumpang rekan satu daerahnya, Akbar yang tinggal di kos Gang Pisang.
Beberapa jam sebelum berpulang, Jody sempat pergi membeli tiket bus untuk pulang ke Bangka Barat.
Jody juga sempat mengambil uang tunai di Anjungan Tunai Mandiri (ATM) di minimarket di daerah selatan.
Sekembalinya dari mengambil uang, sesaat setelah turun dari sepeda motor, Jody sempat ambruk di teras kos, namun masih mampu untuk berjalan masuk ke kamar yang berjarak sekira 10 meter dari titiknya jatuh.
Baca juga: Jody Mahasiswa Unnes yang Meninggal Mau Kabarkan Berita Bahagia ke Orangtua, Baru Beli Tiket Pulang
Akbar tengah mengembalikan sepeda motor yang ia pinjam kawan saat mengantarkan Jody mengambil uang di minimarket.
Selang beberapa saat, Jody yang sudah terbaring di ranjang dan berselimut merah, terdengar merintih dan bergumam tidak jelas.
Akbar kemudian mengecek keadaan Jody, tak lama kemudian tubuh Jody tidak bisa dibangunkan.
Akbar menghubungi bapak kos yang tinggal di sebelah kos untuk membantu mengecek dan mengevakuasi kawannya yang tidak bergerak.
Bapak kos dibantu oleh warga menghubungi kepolisian setempat untuk menginformasikan peristiwa kematian tersebut.
Sempat dilakukan pemeriksaan oleh tim Polsek Gunungpati dan tim Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Inafis) bahwa kematian Jody akibat sakit.
Dari hasil pemeriksaan luar tubuh yang dilakukan tim kepolisian, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada fisik Jody.
Baca juga: Detik-detik Jody Mahasiswa UNNES Meninggal, Jatuh di Teras Rintih Kesakitan, Ini Dugaan Penyebabnya
Berdasarkan informasi, Jody diketahui kerap muntah pada pagi dan malam hari sejak tahun 2020.
Bahkan sore hari sebelum meninggal dunia, Jody diketahui muntah hingga mengeluarkan darah.
Ada dugaan kebiasaan mengkonsumsi mie instan dan makanan lunak, ditambah tidur larut malam, dan kemungkinan memforsir diri saat mengerjakan skripsi membuat pencernaan Jody terganggu. (arh)