Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Magelang

Pembunuhan 1 Keluarga di Magelang, Begini Ekspresi Dhio Saat Masukkan Sianida ke Minuman Para Korban

Diketahui, tersangka Dhio Daffa Syadillamenggunakan racun sianida untuk membunuh anggota keluarganya

Editor: muslimah
TRIBUNJOGJA.COM / Nanda Sagita
Tersangka saat digiring satuan polisi untuk konferensi pers di Ruang Media Mapolresta Magelang, Selasa (06/12/2022). 

TRIBUNJATENG.COM - Tersangka kasus pembunuhan satu keluarga di Magelang, Jawa Tengah Dhio Daffa Syadilla (22)  menjalani rekonstruksi kasus yang melibatkannya.

Rekonstruksi dilakukan Polresta Magelang di Desa Mertoyudan, Kabupaten Magelang, pada Senin (19/12/2022).

Dhio diketahui telah membunuh kedua orangtuanya dan sang kakak.

Ia mencampurkan racun sianida ke dalam teh dan kopi mereka.

Bukan itu saja, sebelumnya, Dhio juga pernah memberikan arsenik ke keluarganya.

Namun pada percobaan pembunuhan yang pertama, korban masih selamat

Inilah sosok DDS tersangka yang meracuni ayah, ibu dan kakak di Magelang.
Inilah sosok DDS tersangka yang meracuni ayah, ibu dan kakak di Magelang. (Istimewa)

Plt Kasat Reskrim Polresta Magelang, AKP Setyo Hermawan, mengatakan ada 17 adegan yang diperagakan oleh tersangka mulai dari perencanaan hingga eksekusi pembunuhan.

Diketahui, tersangka menggunakan racun sianida untuk membunuh anggota keluarganya.

"Rangkaian mulai dari perencanaan sampai dengan eksekusi sudah ada suatu benang merah, kami sudah yakini itu sudah kami kunci dan itu akan membuat terangnya proses penyidikan ini. Kurang lebih ada sekitar 17 adegan," jelasnya dikutip dari TribunJogja.com

Baca juga: Kronologi Jody Mahasiswa Unnes Semarang Meninggal Menurut Polisi: Berbaring di Kasur, Lalu Tiada

Baca juga: Jody Mahasiswa Unnes yang Meninggal Mau Kabarkan Berita Bahagia ke Orangtua, Baru Beli Tiket Pulang

Saksi yang diharirkan dalam proses rekonstruksi ini yakni Asisten Rumah Tangga (ART), Sartinah dan anaknya.

Keduanya merupakan orang yang membantu tersangka mengangkat jenazah para korban.

"ART, ada anaknya dan satu orang keluarga tadi yang ikut mengangkat. ART kami minta bantuan sebagai pemeran karena yang bersangkutan turut serta proses rangkaian peristiwa itu, jadi yang bersangkutan kami mintai sebagai pemeran ART," ungkapnya.

Ketika proses rekonstruksi, tersangka terlihat datar tanpa ada raut muka bersedih dan memperagakan adegan dengan luwes.

Bahkan beberapa pertanyaan dari petugas dapat dijawab tersangka dengan tegas.

Penasihat Hukum tersangka, Satria Budhi menjelaskan kliennya tidak ada tekanan dan konsisi psikologinya baik ketika menjalani proses rekonstruksi.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved