Berita Ungaran
Sido Muncul Mulai Bisnis Rempah dan Bangun Lab, Irwan: Tanpa Riset Tak Bisa Bersaing Secara Global
Sido Muncul terkenal dengan produk jamu dan obat herbal, kini mulai bisnis rempah.
Penulis: Reza Gustav Pradana | Editor: sujarwo
TRIBUNJATENG.COM, UNGARAN - PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul yang terkenal dengan produk jamu dan obat herbal, kini mulai merambah ke bisnis rempah yang dijuluki Sido Rempah.
Direktur Sido Muncul, Irwan Hidayat mengatakan bahwa bisnis rempahnya tersebut akan diawali dengan penelitian atau riset.
Untuk itu, Irwan meresmikan tiga bangunan di kawasan pabrik Sido Muncul, Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang yang berfungsi sebagai pengembangan kualitas rempah, Kamis (22/12/2022).

Tiga bangunan itu yakni laboratorium, nursery (persemaian) dan greenhouse (rumah kaca).
Menurut bos Sido Muncul itu, bisnis rempah tak hanya sekadar berbisnis saja, melainkan memikirkan agar komoditas rempah seperti kunyit, pala, kayu manis, cengkeh, jahe, saffron, kapulaga, kemukus, secang dan kemiri tersebut bisa kembali mendunia atau menggebrak pasar global.
“Kalau kami cuma masuk ke bisnisnya saja, tidak ada riset dan cuma membeli dari pasar ya hasilnya biasa-biasa saja, mungkin tetap laku tapi tidak bisa bersaing secara global,” ujarnya seusai peresmian ketiga bangunan itu.
Nantinya, selain riset untuk obat, produk hasil rempah-rempah oleh Sido Muncul itu juga bisa digunakan untuk makanan, bumbu makanan, minyak wangi dan lain sebagainya.
Kepala Badan POM RI, Penny K Lukito yang turut datang ke acara peresmian tempat penelitian itu mengaku mendukung dan mengapresiasi gebrakan Sido Muncul dalam pengembangan rempah-rempah melalui Sido Rempah.

“Kami akan mendukung penuh dan mendampingi Sido Muncul dalam pengembangan rempah-rempah tiap tahapannya, mulai dari pembibitan, penanaman sampai menghasilkan,” katanya.
Sementara itu di tempat terpisah, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo berharap ide baru Sido Muncul ini bisa menjadi awalan dan pionir, serta titik balik rempah Indonesia untuk mendunia.
"Saya bayangkan seluruh kedutaan kita bekerjasama dengan pemerintah lokal, punya toko dari Indonesia yang menjual seluruh bumbu yang ada dan ini menjadi diplomasi kita. Dengan sumber daya kita yang hebat ini, hanya butuh satu saja komitmen dari pemerintah dan itu mesti kita dukung bersama,” pungkasnya. (*)