Berita Salatiga
Video Warga Binaan Rutan Salatiga Buat Pohon Natal Wujud Toleransi Beragama
Warga binaan di Rutan Salatiga membuat pohon dan pernak pernik Natal di dalam rutan.
Penulis: Hanes Walda Mufti U | Editor: Tim Video Editor
Berikut Video Warga Binaan Rutan Salatiga Buat Pohon Natal Wujud Toleransi Beragama
TRIBUNJATENG.COM, SALATIGA – Warga binaan di rumah tahanan (Rutan) Salatiga membuat pohon dan pernak pernik Natal di dalam rutan.
Warga binaan Rutan Salatiga, Yuliadi mengatakan bahwa pembuatan pernak pernik ini dibantu bersama warga binaan lain.
Bahkan, warga binaan Rutan Salatiga yang beragama Islam ikut membantu membuat.
“Kemarin ada teman-teman Nasrani 10 orang yang ikut membuat. Bahkan ada teman-teman non Nasrani juga ada yang ikut membantu dan ini merupakan wujud toleransi beragama juga,” kata Yuliadi kepada Tribunjateng.com, Jumat (23/12/2022).
Menurutnya anggaran pembuatan pernak-pernik dan pohon natal ini hanya menghabiskan biaya sekitar Rp 500 ribu.
Yuliadi mengaku pembuatan tersebut relatif murah karena menggunakan barang bekas yang ada di Rutan.
Pembuatan pernak-pernik dan pohon natal ini, menurutnya memiliki makna kebersamaan.
“Kebersamaan kita, disini kan teman-teman mayoritas muslim tetapi tetap membantu kita,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Rutan Salatiga, Andri Lesmano mengapresiasi warga binaan yang telah membuat pohon natal dari bahan bekas.
Dirinya mengaku akan memfasilitasi Misa Natal pada 2 Januari 2023 nanti.
Pihaknya saat ini juga sedang fokus mempersiapkan remisi untuk para warga binaan.
“Yang kita usulkan ada sekitar 20, tapi sampai saat ini memang belum ada SK remisinya yang turun, jadi kita masih belum tahu nanti tepatnya berapa yang turun,” kata Andri.
Dalam momen natal ini pihaknya juga memberikan tambahan waktu untuk keluarga warga binaan yang akan berkunjung.
“Kalau masing-masing orang yang biasanya 15 menit kita tambahi lagi 15 menit jadi 30 menit sampai 45 menit, tergantung nanti situasinya. Kalau ramai kita perpanjang lagi juga tidak ada masalah,” ungkapnya.
Pihaknya juga menambah personil untuk pengaman natal, yang semula satu regu 7-8 orang akan ditambah Staff keamanan sehingga setiap regu ada 10 orang. (*)
