Berita Ekonomi Bisnis
Harga Telur Merangkak Naik Saat Libur Natal, Terkini di Pasar Karangayu Semarang Rp 29 Ribu
Menurut pedagang Pasar Karangayu Semarang, Mardiyah, terjadi kenaikan Rp 1.000, menempatkan harga telur saat ini yakni Rp 29 ribu per kilogram.
Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: deni setiawan
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Harga telur ayam ras di Kota Semarang mengalami kenaikan tepat pada libur Natal setelah sempat mengalami penurunan beberapa hari lalu.
Menurut pedagang Pasar Karangayu Semarang, Mardiyah, terjadi kenaikan Rp 1.000, menempatkan harga telur saat ini yakni Rp 29 ribu per kilogram.
"Naiknya Rp 1.000, sekarang jadi Rp 29 ribu per kilogram," kata Mardiyah kepada Tribunjateng.com, Minggu (25/12/2022).
Sebelumnya, harga telur mengalami penurunan setelah menanjak hampir dua pekan.
Baca juga: Hibur Penumpang Pesawat, Sinterklas Bagikan Kue Gratis di Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang
Satu di antara pedagang Pasar Karangayu Semarang, Dwi mengatakan, tingginya harga saat itu yakni mencapai Rp 32 ribu - Rp 33 ribu per kilogram.
Penurunan terjadi sepekan ini, menempatkan harga telur di kisaran Rp 29 ribu per kilogram.
"Sekarang harganya Rp 29 ribu per kilogram," katanya.
Harga Beras Tinggi
Di sisi itu, harga beras terpantau masih tinggi.
Menurut pedagang, kenaikan harga beras telah terjadi sejak beberapa bulan terakhir.
Baca juga: RANS Entertainment Akan Jalin Kolaborasi Bangun dan Ramaikan Kota Semarang di 2023
Adapun kenaikan harga terjadi hingga kini menempatkan harga beras tertinggi yakni Rp 14 ribu - Rp 15 ribu per kilogram.
"Harga beras nambah terus."
"Sekarang paling murah Rp 12 ribu per kilogram, paling mahal Rp 14 ribu - Rp 15 ribu per kilogram," kata Dwi kepada Tribunjateng.com, Minggu (25/12/2022).
Dwi lebih lanjut menjelaskan, harga beras paling rendah sebelum mengalami kenaikan yakni di kisaran Rp 9 ribu - 10 ribu per kilogram.
Baca juga: Usung Konsep Animal Welfare, Ini Bocoran Kolaborasi RANS Entertaintment Bersama Semarang Zoo
Dengan kenaikan harga yang terjadi, menurutnya, membuat sebagian pembeli mengeluh, terutama para pedagang warung makan yang berlangganan beli beras di lapaknya.