Berita Semarang
Momen Haru Wisuda Unika Saat Mahasiswa Peluk Orangtua dan Penyerahan Ijazah Silvia Laura Gunawan
Wisuda Periode IV Unika, Sabtu (17/12/2022) menjadi momen penuh air mata.
Penulis: amanda rizqyana | Editor: sujarwo
lihat foto
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Momen wisuda atau kelulusan dari perguruan tinggi menjadi momen membahagiakan dan membanggakan, baik oleh wisudawan maupun oleh keluarga wisudawan.
Namun berbeda dengan momen Wisuda Periode IV Tahun 2022 Universitas Katolik (Unika) Soegijapranata Semarang pada Sabtu (17/12/2022) di Auditorium Gedung Albertus Kampus unika Soegijapranata Bendan Dhuwur, Gajahmungkur, Kota Semarang.
Momen wisuda menjadi momen penuh air mata dikarenakan Unika memberikan ijazah Sarjana Akuntansi bagi Silvia Laura Gunawan yang tidak bisa hadir.
Silvia telah berpulang setelah menyelesaikan studinya dan wisudanya kali ini dihadiri oleh keluarga guna menerima ijazah.
Rektor Unika Soegijapranata, Dr. Ferdinandus Hindiarto menyatakan apresiasinya atas perjuangan yang ditempuh Silvia.
Menurutnya, Silvia telah mengakhiri pertandingan dengan baik, satu tahun berjuang melawan sakit di saat yang sama berjuang menyelesaikan studi.
"Meski kami hanya bisa mewisuda fotomu, tapi kami percaya kamu hadir di tengah2 kami. Memberikan rasa bangga pada orang tua, adik, dan kepada keluarga besar Unika Soegijapranata. Terimakasih dan berbahagia di surga," ungkap Dr. Ferdinandus.
Momen haru juga terjadi seusai penyerahan ijazah pada seluruh wisudawan.
Ketika ia meminta para wisudawan memeluk dan menyampaikan ucapan terima kasih kedua orang tua yang mendampingi pada prosesi wisuda kali ini.
Ia berpesan pada wisudawan bahwa apa yang telah dicapai mereka saat ini merupakan buah kerja keras dan doa orang tua.
"Peluklah orangtua dan ucapkan terima kasih atas kerja keras dan doa orang tua, mintalah maaf atas segala kesalahan yang telah dilakukan, sekaligus mintalah restu untuk bisa berkontribusi pada masyarakat dengan bekal ilmu dan pendidikan yang diberikan," pesan Dr. Ferdinandus.
Air mata dari orang tua maupun wisudawan yang hadir berlangsung selama beberapa saat.
Bahkan beberapa wisudawan terlihat menangis sesenggukan di pelukan orang tua, maupun orang tua yang menangis ketika memeluk anaknya.
Pada kesempatan haru tersebut, juga terdapat kebanggaan atas wisudawan bernama Ni Ketut Caesaria Dewi Wirani yang merupakan lulusan Magister Psikologi.
Ni Ketut tidak dapat menghadiri wisuda dan diwakilkan kedua orang tuanya pada momen ini karena ia telah diterima bekerja sebagai psikolog anak di Australia.
