Berita Jepara
Terdampak Cuaca Buruk, Harga Telur di Karimunjawa Melambung Hingga Rp 50 Ribu Per Kilogram
Cuaca buruk berimbas pada penghentian aktivitas pelayaran yang mempengaruhi harga bahan pokok di Karimunjawa di atas harga normal.
Penulis: Muhammad Yunan Setiawan | Editor: raka f pujangga
Fahrul menjelaskan, kesulitan warga saat musim angin baratan bukan pada kehabisan stok logistik pangan.
Pasalnya, warga Karimunjawa sudah terbiasa dengan musim tersebut. Sehingga jauh-jauh sudah menyiapkan stok pangan.
"Yang tidak bisa dihindari memang kenaikan harga pokok yang naik saat seperti ini," ujar Fahrul Alim.
Hal yang sama juga diungkapkan Nurman. Di daerahnya di Dukuh Jatikerep, Desa Karimunjawa, harga telur telah mencapai Rp 50 ribu perkilogram.
"Untuk saat ini harga tertinggi di Karimunjawa," kata dia.
Sementara itu untuk harga cabai, ujar dia, Tidak seperti tiga hari lalu yang memang mengalami kenaikan pesat. Saat ini harga cabai sudah normal.
"Artinya normal sudah kembali ke harga Rp 10 ribu per ons," terangnya.
Baca juga: Harga Telur Merangkak Naik Saat Libur Natal, Terkini di Pasar Karangayu Semarang Rp 29 Ribu
Dia juga menyampaikan kapal-kapal pengangkut sembako telah tiba di Karimunjawa.
Termasuk kapal KM Barokah milik Said, warga Desa Kemujan, Kecamatan Karimunjawa.
Kapal yang dikemudikan Mujahidin itu tiba di Pelabuhan Jepara, Selasa (27/12/2022) sore sekira pukul 15.00 WIB.
Kapal itu mengangkut bahan pokok, seperti gula, beras, beberapa peti telur, dan sayur-sayuran.
Kedatangan kapal pengangkut sembako itu, kata Nurman, bisa menormalkan harga sembako di Karimunjawa meski tidak semuanya.
"Hanya telur yang masih tinggi harganya," terangnya.
Sebelumnya diberitakan, Camat Karimunjawa Muslikin menyampaikan stok sembako di wilayah ibukota kecamatan Karimunjawa tergolong aman.
Stok beras tersisa 6 ton dan gula 21 ton.