Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Jakarta

Omicron Penyebab Ledakan Covid di China Sudah Masuk RI, Menkes Terus Pantau Kasus Corona

Menteri Kesehatan RI (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyatakan varian baru Omicron BA.5.2.1.7 atau BF.7 sudah masuk ke Indonesia.

Freepik via Tribunnews
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menginformasikan Covid-19 subvarian Omicron XBB telah mausk di Indonesia. 

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA -- Menteri Kesehatan RI (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyatakan varian baru Omicron BA.5.2.1.7 atau BF.7 sudah masuk ke Indonesia. Varian ini disinyalir menjadi penyebab meledaknya kasus Covid-19 di China

Menkes Budi menyebut, di tanah air sudah terdeteksi 15 kasus BF.7. Meski demikian, pihaknya menilai varian ini memiliki kemungkinan kecil menjadi penyebab lonjakan kasus.

"BF.7 ini sudah kita lihat di Indonesia sudah ada, kenaikannya itu kecil sekali, 15 kasusnya," kata dia di RS Harapan Kita, Jakarta, Kamis (29/12).

Menkes juga terus memantau kemunculan varian baru Covid-19. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi kenaikan kasus Covid-19 di tanah air. Menurutnya, meski mobilitas masyarakat di periode libur Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 meningkat, kondisi itu tidak lantas jadi penyebab kenaikan kasus.

"Kenaikan kasus terjadinya bukan karena mobilitas, lonjakan kasus itu terjadi karena ada varian baru itu data scientificnya seperti itu," kata dia.

"Buktinya apa? buktinya lebaran kemarin kita tidak naik (kasus Covid-19), Piala Dunia, G20 kita tidak naik," sambung mantan dirut Bank Mandiri ini.

Ia menyatakan, pihaknya tengah mendalami beragam varian baru diantaranya BQ.1, BA.5, BA.275, hingga yang teranyar varian BF.7. "Nah kita lihat itu varian apa sih sekarang yang bikin naik? sekarang yg bikin naik itu BQ.1 sama XBB dan kita sudah lewat, kita sudah kena, di China yang banyak adalah BA.5, BA.275 dan BF.7," terang Menkes Budi.

Dihubungi terpisah Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan RI dr Siti Nadia Tarmizi menyatakan, semua kasus BF.7 merupakan spesimen yang terdeteksi pada bulan Oktober lalu. Dan kini semua telah dinyatakan sehat.

"Semua isoman spesmien bulan Oktober dan semua sudah sehat," ujar Siti Nadia.

Perempuan berhijab ini mengatakan, saat ini kasus Covid-19 di Indonesia masih didominasi Omicron subvarian XBB. "Kita tidak terlalu khawatir karena sejak Oktober ditemukan masih varian XBB yang mendominasi, belum ada tanda peningkatan BF.7," jelas dia.

Dikutip dari GlobalTimes, gejala dari BF.7 mirip flu atau khususnya subvarian Omicron lainnya. Ditandai dengan gejala saluran pernapasan atas, seperti demam, batuk, sakit tenggorokan, pilek, dan kelelahan. Sebagian kecil lain kasus juga mengalami muntah dan diare.(Tribun Network/rin/wly)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved