Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Neraca Perdagangan Jateng Defisit 197 Juta Dolar AS Pada November 2022

BPS catat nilai neraca perdagangan barang Jateng pada November 2022 alami defisit.

Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: sujarwo
Tribun Jateng/Idayatul Rohmah
Tangkap layar - Statistisi Ahli Madya BPS Provinsi Jawa Tengah Arjuliwondo memberikan paparan dalam rilis data BPS Jateng secara virtual, Senin (2/1/2023). 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Tengah mencatat nilai neraca perdagangan barang Jawa Tengah pada bulan November 2022 mengalami defisit sebesar US$ 197,00 juta.

Statistisi Ahli Madya BPS Provinsi Jawa Tengah Arjuliwondo mengatakan, hal ini dipicu oleh defisit pada sektor migas.

"Impor kita (Jawa Tengah) sudah mencapai angka US$ 1,102,68 juta. Sementara ekspor kita baru mencapai US$ 905,88 juta, jadi kita mengalami defisit US$ 197 juta. Penyebabnya adalah dari impor migas yang mengalami defisit US$ 515,70 juta. Itu dari minyak mentah dan hasil minyak mengalami defisit neraca perdagangan kita," katanya saat rilis data BPS Jateng secara virtual, Senin (2/1/2023).

Namun sebaliknya, Arjuliwondo mengatakan sektor non migas justru mengalami surplus.

Adapun besarannya yakni mencapai US$ 318,70 juta.

Dipaparkan lebih lanjut, tiga negara penyumbang surplus terbesar bulan November 2022 yakni Amerika Serikat dengan andil US$ 298,47 juta, disusul Jepang US$ 67,60 juta, dan Jerman sebesar US$ 34,44 juta.

Sedangkan tiga negara penyumbang defisit terbesar yakni Tiongkok US$ -231,86 juta, disusul Hongkong US$ -14,80 juta, dan Australia US$ 11,98 juta.

"Neraca perdagangan kalau kita lihat Januari - November (2022), mengalami defisit sudah mencapai hampir US$ 3 miliar, yaitu sudah mencapai defisit US$ 2.962,06 juta," ujarnya.

"Jadi jika kita lihat, ini angka tahun 2022 selama Januari-November defisit kita cukup dalam. Kita lihat ada pengaruh migas, mengalai defisit US$ 6.301,27 juta. Walaupun nonmigas surplus, itu masih mencatat angka sekitar US$ 3 miliar," jelasnya.

Di sisi lain, Dia menambahkan, selama tahun 2017-2022, neraca perdagangan di Jawa Tengah tercatat pernah mengalami surplus pada Desember 2022.

"Mudah-mudahan bulan depan ada tercatat surplus," imbuhnya. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved