Berita Boyolali

Ribuan Ikan di Waduk Kedung Ombo Boyolali Tiba-Tiba Mati, Petani Rugi Rp500 Juta

Kerugian besar dialami Marno dan puluhan petani ikan karamba lainnya di Waduk Kedung Ombo (WKO), Boyolali.

TribunSolo.com/Dok Basarnas
Waduk Kedung Ombo di Dukuh Bulu, Desa Wonoharjo, Kecamatan Kemusu, Kabupaten Boyolali, Minggu (16/5/2021). 

TRIBUNJATENG.COM, BOYOLALI - Kerugian besar dialami Marno dan puluhan petani ikan karamba lainnya di Waduk Kedung Ombo (WKO), Boyolali.

Mereka hanya bisa menahan sesak di dada.

Air matanya yang menetes tak mungkin bisa mengembalikan kerugian mereka alami.

Baca juga: Viral Ribuan Ikan Berloncatan di Permukaan Laut Jawa, Pertanda Gempa Besar? Ini Penjelasan BMKG


Marno rugi besar musim ini.

Bagaimana tidak? Sepertiga ikan yang dia budidaya di Karambol Jaring Apung (KJA) mati dalam sekejap.

Puluhan ton ikan nila di Karamba Jaring Apung, Waduk Kedung Ombo Mati
Puluhan ton ikan nila di Karamba Jaring Apung, Waduk Kedung Ombo Mati, Minggu (1/1/2023).

Jumlahnya mencapai 15 hingga 20 ton ikan.

Jika harga rata-rata per kilogram ikan sekitar saat ini Rp 25 ribu per kilogramnya, sementara ikan yang mati mencapai 20 ton, maka total kerugian yang Marno alami sudah mencapai angka Rp500 juta.

15 hingga 20 ton ikan nilanya mati gara-gara fenomena upwelling.

Fenomena itu disebabkan wilayah perairan waduk sepekan ini tanpa sinar matahari.

 
Itu berpengaruh pada rendahnya suhu  permukaan air waduk.

Kondisi air permukaan waduk dingin, menyebabkan terjadi fenomena upwelling dan drop oksigen (DO).

Matinya ikan dalam jumlah yang sangat besar itu terjadi dalam satu waktu, yakni Sabtu (31/12/2022) sore.

Sebelumnya, selama tiga hari cuaca dingin di WKO.

“Jadi awalnya cuaca dingin, tidak ada panas matahari, jadi oksigen drop.

Halaman
12
Sumber: Tribun Solo
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved