Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Harga BBM

Sah Harga BBM Pertamax Turun Mulai 3 Januari 2023, Pemotor di Ungaran Masih Ngantri Pertalite

PT Pertamina Patra Niaga, Subholding Commercial & Trading Pertamina, menurunkan harga sejumlah jenis bahan bakar minyak (BBM) non-subsidi.

Penulis: Reza Gustav Pradana | Editor: rival al manaf
TRIBUN JATENG/REZA GUSTAV
Suasana SPBU Diponegoro, Ungaran Timur, Kabupaten Semarang, Selasa (3/1/2023). 

TRIBUNJATENG.COM, UNGARAN - PT Pertamina Patra Niaga, Subholding Commercial & Trading Pertamina, menurunkan harga sejumlah jenis bahan bakar minyak (BBM) non-subsidi, satu di antaranya Pertamax yang kini menjadi Rp 12.800 dari sebelumnya Rp 13.900 liter per Selasa (3/1/2023) pukul 14.00 WIB.

Hal itu dikonfirmasi oleh Area Manager Communication, Relation and Corporate Social Responsibility Regional Jawa Bagian Tengah PT Pertamina Patra Niaga, Brasto Galih Nugroho.

Dari pantauan di sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Ungaran Timur, Kabupaten Semarang, dua di antaranya di Jalan Diponegoro dan Jalan Ahmad Yani, antrean terbanyak masih terjadi di pulau atau mesin operator bensin jenis Pertalite.

Pertalite sendiri tidak mengalami penyesuaian harga lantaran termasuk BBM bersubsidi, sehingga masih seharga Rp 10 ribu per liter.

Dari penuturan Pengawas SPBU Diponegoro Ungaran, Muhammad Irfan, belum tampak adanya peningkatan jumlah konsumen Pertamax, baik pemotor atau pengemudi mobil selama beberapa jam sejak harganya turun.

“Masih sama saja,” ungkapnya.

Sementara itu, di SPBU Jalan Ahmad Yani atau yang kerap disebut pom bensin Kalirejo, antrean pemotor yang hendak mengisi Pertalite mengular sebanyak sekitar 18 kendaraan bahkan sampai ke jalan raya.

Antrean itu terus terjadi selama satu jam, sementara di pulau Pertamax sendiri rata-rata hanya dua sampai tiga pemotor yang mengisi di sana.

Menurut seorang konsumen BBM, pengendara motor, Erwin Khusnul Maarif, dia mengaku masih akan tetap membeli dan menggunakan bensin jenis Pertalite, meskipun kini selisih harga antara Pertalite dengan Pertamax semakin kecil.

“Pertama karena motor saya motor lawas, kedua karena harganya masih tetap lebih mahal dari Pertalite,” ungkap warga Ngempon, Kecamatan Pringapus tersebut.

Erwin mengaku tidak menutup kemungkinan membeli bensin jenis Pertamax jika dalam keadaan darurat.

“Kalau sudah harus mengisi bensin, tapi antrean di Pertalite panjang sekali, saya akan beli Pertamax dan itu sudah terjadi beberapa kali,” tambah pemotor Jupiter Z tersebut.

Sebagai informasi, jenis bahan bakar dari Pertamina yang mengalami penurunan harga tak hanya Pertamax.

Pertamax Turbo (RON 98) juga mengalami penyesuaian harga menjadi Rp 14.050 per liter dari yang sebelumnya Rp 15.200 sejak 1 Desember 2022 lalu.

Kemudian untuk produk jenis gasoil (diesel) yakni Dexlite (CN 51), disesuaikan menjadi Rp 16.150 per liter, turun dari sebelumnya Rp 18.300. Sedangkan Pertamina Dex (CN 53) mengalami penyesuian menjadi Rp 16.750 per liter dari sebelumnya Rp 18.800. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved