Muktamar Ketiga Keluarga Mathali'ul Falah Diadakan di Semarang, Ini Agendanya

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Keluarga Mathaliul Falah atau KMF akan menggelar muktamar ke-3 pada Jumat (6/1/2023) hingga Sabtu (7/1/2023) di Kota Semarang.

KMF merupakan jaringan alumni Perguruan Islam Mathali'ul Falah (PIM), madrasah yang didirikan oleh KH. Abdussalam sejak 1912 di Kajen, Margoyoso, Kabupaten Pati.

Disampaikan oleh Ketua Panitia Muktamar Ketiga KMF, Shodiqin, KMF telah melaksanakan muktamar pertama dan kedua di Kajen Kabupaten Pekalongan, dan kini akan menyelenggarakan muktamar ketiga, 

"Untuk pertama kalinya muktamar dilaksanakan di luar Kajen dan dipilih Kota Semarang sebagai pilihan lokasi acara," ujarnya.

Muktamar Ketiga KMF akan dilaksanakan di Gedung Prof. Ahmad Ludjito Kampus I Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang, Tambakaji, Ngaliyan, Kota Semarang.

Muh. Shodiqin menambahkan, peserta kegiatan ini terdiri dari tiga delegasi dari pengurus KMF se-Indonesia, Mesir dan Sudan.

"Adapun anggota KMF yang tidak bisa hadir di lokasi, bisa menyimak seminar melalui live streaming Youtube di akun keluarga Mathali'ul Falah," ungkapnya.

Ketua Pengurus Pusat (PP) KMF, H. Nurul Yaqin, menyampaikan terdapat dua agenda besar acara muktamar ketiga KMF.

"Pertama, menguatkan sinergi antar anggota. Kedua, mengukuhkan dan meningkatkan khidmat anggota KMF kepada PIM selaku anggota keluarga Mathali'ul Falah," ujar H. Nurul.

Pembukaan akan dibuka oleh Direktur Perguruan Islam Mathali'ul Falah (PIM) Kajen Pati, KH. Muhammad Abbad.

Selanjutnya acara seminar I bertema 'Refleksi Nilai-Nilai Sholih Akrom dalam Konteks Masa Kini" yang akan diisi oleh KH. Muhammad Abbad, KH. Imam Aziz, KH Abdullah Khoiruzzad Maddah, Nyai Umdah Baroroh, dan dimoderatori Zeni Hafidhotun Nisak.

Pada seminar II bertema 'Merajut Kolaborasi, Mengembangkan Potensi KMF" yang akan diisi oleh KH. Abdul Ghofar Rozin, H. Nurul Yaqin, Hj. Saidah Sakwan, dan dimoderatori Ghufron Hamzah.

Selanjutnya akan dilakukan laporan pertanggung jawaban ketua PP KMF, H. Nurul Yaqin, sidang pleno, serta pemilihan ketua umum melalui ahlul halli wal aqdi. (*)