Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kudus

Sering 'Pencitraan', Sekda Kudus Samani Intakoris Ditegur Bupati HM Hartopo

Bupati Kudus HM menyesalkan aksi Sekda Kudus Samani Intakoris yang pergi ke luar kantor tanpa izin dan mengabaikan perintah pimpinan.

Penulis: Rifqi Gozali | Editor: raka f pujangga
TRIBUNJATENG/Rifqi Ghozali
Bupati Kudus HM Hartopo saat konferensi pers di Pendopo Kudus, Senin (9/1/2023). 

TRIBUNJATENG.COM, KUDUS – Bupati Kudus HM menyesalkan aksi Sekda Kudus Samani Intakoris yang dinilai menjadi mandor dalam pengurukan jalan berlubang di ruas Jalur Pantura tepatnya di Dukuh Tanggulangin, Kecamatan Jati.

“Sekarang malah buat konten, malah jadi mandornya di terminal sana menguruk (jalan) di sana. Malah jadi lelucon. Ini tidak pantas,” kata Hartopo dalam konferensi pers di Pendopo Kudus, Senin (9/1/2023).

Harusnya, kata Hartopo, Samani hadir dalam rapat koordinasi penanganan bencana yang berlangsung di Pendopo Kabupaten Kudus bersama sejumlah kepala organisasi perangkat daerah (OPD).

Baca juga: Peringatan Hari Amal Bakti Kemenag di Kudus, Hartopo: Jaga Kerukunan Antarumat Beragama

Namun dia tidak hadir, dan Hartopo menyayangkan hal tersebut.

“Saya sesalkan (ketidakhadiran Sekda) karena Sekda Kepala OPD di sini, Kepala BPBD malah. Jadi terkait langsung sering kami undang tapi tidak hadir, artinya lebih mengabaikan perintah pimpinan,” katanya.

Hartopo menambahkan, sebagai pimpinan dia tidak pernah membebani Sekda kecuali hanya sebagai koordinator.

“Kami membebani sebagai koordinator saja. Sekda itu tempatnya di sini (di kantor)," kata dia.

"Kalau izin keluar, sudah kami perintahkan, sudah kami buat form, justru yang saya suruh buat edaran adalah Pak Sekda kalau keluar dari kantor harus ada izin lewat form,” kata Hartopo.

Baca juga: 2 Remaja Kudus Tewas Tenggelam di Genangan Banjir, Bupati Hartopo: Area Banjir Jangan Dibuat Bermain

Menurut Hartopo, Sekda sering tidak hadir saat rapat.

Misalnya saat ini, kata Hartopo, Sekda malah keluar kantor tanpa izin.

“Ini harapan kami, ini bukan untuk pencitraan, ini kerja riil urusan masalah bencana banyak saudara yang terdampak, mengakibatkan kerugiaan materiil bagaimana pemerintah punya tanggung jawab besar terhadap ini," jelas dia.

"Bukan untuk pencitraan kerja ini. Tapi kerja ini kerja riil yang memang harus benar-benar kerja nyata dan ada hasilnya. Kalau hanya jadi mandor caranya kayak gitu semua orang bisa," ucapnya.

"Jadi mandor orang nambal jalan ditunggui, buat apa. Tanpa diarahkan sudah bisa, sudah mampu,” kata Hartopo.

Mengenai hal tersebut, Hartopo bakal memberikan peringatan pada Sekda Kudus.

“Ya, nanti akan kami peringatkan (Sekda),” katanya.

Baca juga: Hartopo Pastikan Ibadah Natal di Kudus Berlangsung Lancar dan Aman

Kemudian untuk penanganan jalan berlubang akibat genangan banjir dan tingginya curah hujan, kata Hartopo, pihaknya akan koordinasi dengan pemerintah level di atasnya sembari menimbang kekuatan keuangan daerah.

Sebelumnya, kata dia, pihaknya menyediakan alokasi anggaran untuk perawatan jalan senilai Rp 8 miliar.

“Kami sendiri kurang mampu kalau (perbaikan jalan) spontan. Kalau pemeliharaan kami sudah jalan selagi tidak hujan mulai kami perbaiki (jalan yang berlubang),” kata dia. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved