Kabupaten Semarang
Di Kabupaten Semarang, Siswa Boleh Bawa Lato-lato ke Sekolah, Asalkan Seperti Ini
Lato-lato boleh dibawa di lingkungan sekolah, asalkan dimainkan saat di luar jam pelajaran, misalnya saat jam istirahat.
Penulis: Reza Gustav Pradana | Editor: deni setiawan
TRIBUNJATENG.COM, UNGARAN - Disdikbudpora Kabupaten Semarang memperbolehkan para peserta didik membawa dan memainkan lato-lato di lingkungan sekolah.
Sejauh ini, diketahui belum terdapat dampak negatif terkait mainan yang tengah digandrungi kalangan anak-anak tersebut di wilayah Bumi Serasi.
Berdasarkan penuturan Kepala Disdikbudpora Kabupaten Semarang, Sukaton Purtomo Priyatmo, pihaknya mempersilakan para pelajar SD dan SMP untuk membawa mainan lato-lato.
“Sangat kami perkenankan, itu kan permainan anak-anak,” ujarnya kepada Tribunjateng.com, Jumat (13/1/2023).
Baca juga: Tak Lagi di Ungaran, Pusat Pemerintahan Kabupaten Semarang Segera Dipindah, Ini Calon Lokasinya
Menurut Katon, sapaannya, lato-lato boleh dibawa di lingkungan sekolah, asalkan dimainkan saat di luar jam pelajaran, misalnya saat jam istirahat.
Dia berpendapat, jika pihaknya melarang, justru anak-anak ataupun pelajar tidak bisa mengenali permainan tersebut.
Dari datanya, para peserta didik yang membawa lato-lato ke sekolah di Kabupaten Semarang tidak begitu banyak dan tergolong wajar.
Baca juga: Ayo Siapa Minat! Besok Sabtu Bawaslu Kota Semarang Buka Pendaftaran Calon Panwaslu Kelurahan
Selain memperbolehkan siswa dan siswi bermain lato-lato di sekolah, Sukaton juga menerangkan bahwa pihaknya juga tidak melarang para pedagang menjual mainan tersebut di sekitar sekolah.
“Justru jangan dilarang (berjualan lato-lato), kalau dilarang malah kasihan,” pungkasnya.
Sebagai informasi, sejumlah dinas pendidikan di beberapa daerah selain Kabupaten Semarang melarang anak-anak main lato-lato di sekolah.
Hal itu disebabkan karena mainan lato-lato yang dimainkan dianggap berisik dan mengganggu konsentrasi belajar.
Selain itu, dikhawatirkan bisa mencederai baik penggunanya maupun orang di sekitarnya. (*)
Baca juga: Pileg 2024, Partai Gerindra Bidik 9 Kursi di Kudus, Sudah Siapkan Caleg Potensial
Baca juga: Cerita Pilu Imbas Liga 2 Dihentikan, Gaji Pemain Persipa Pati Nuggak, Tri Handoko Jualan Mebel
Baca juga: INSTRUKSI Disdikbud Kota Tegal: Pelajar Dilarang Bawa Lato-lato ke Sekolah
Baca juga: Uji Coba ETLE Drone di Exit Tol Tingkir Salatiga, 20 Menit Dapatkan Puluhan Pelanggar
tribunjateng.com
tribun jateng
Lato-lato
kabupaten Semarang
mainan jadul
disdikbudpora Kabupaten Semarang
Sukaton Purtomo
Pendidikan
sekolah
Penyebab Harga Minyakita Rp 16 Ribu di Pasar Bandarjo Ungaran, Pedagang: Kami Ambil ke Luar Daerah |
![]() |
---|
Mendadak Ramai Tiap Sore, Longsoran Jalan Arjuna Jadi Lokasi Nongkrong Warga Ungaran Semarang |
![]() |
---|
Makin Tak Terkendali di Kabupaten Semarang, Kini Capai 1.318 Sapi Terjangkit LSD |
![]() |
---|
Buruan Sebelum Kehabisan, Si Manis Legit Durian Brongkol Semarang, Dagingnya Super Tebal |
![]() |
---|
Harapan Bupati Ngesti Nugraha Ikuti Haul Akbar, Digelar di Alun-alun Bung Karno Ungaran Semarang |
![]() |
---|