Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

PSSI

Adu Prestasi La Nyalla Mattalitti Vs Erick Thohir Calon Ketua PSSI, Siapa yang Lebih Hebat?

Adu Prestasi La Nyalla Mattalitti Vs Erick Thohir Calon Ketua PSSI, Siapa yang Lebih Hebat?

Penulis: Fachri Sakti Nugroho | Editor: galih permadi
Kolase Tribunnews
Adu Prestasi La Nyalla Mattalitti Vs Erick Thohir Calon Ketua PSSI, Siapa yang Lebih Hebat? 

Presiden Jokowi kemudian segerang menugaskan Erick Thohir yang kala itu masih menjabat sebagai Presiden Inter Milan untuk melakukan negosiasi bersama FIFA. Alhasil berkat sanksi berhasil diangkat dari dunia sepak bola Indonesia.

Agar lebih jelas mengenai kiprah kedua sosok di atas, berikut ini prestasi La Nyalla Mattalitti dan Erick Thohir.

Prestasi La Nyalla Mattalitti

Mantan Ketua Umum PSSI La Nyalla Mataliti di kediaman calon wakil presiden nomor urut 02, Maruf Amin, Jalan Situbondo, Selasa (11/12/2018).
Mantan Ketua Umum PSSI La Nyalla Mataliti di kediaman calon wakil presiden nomor urut 02, Maruf Amin, Jalan Situbondo, Selasa (11/12/2018). (KOMPAS.com/JESSI CARINA)

La Nyalla berbeda dengan calon pesaingnya Erick Thohir.

Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia tersebut secara terang-terangan telah mendaftarkan diri sebagai Ketua Umum PSSI pada Jumat (13/1/2023).

Setelah mendafatarkan berkasnya  La Nyalla sempat menghampiri awak media.

Matan Ketum PSSI tahun 2015 hingga 2016 itu menuturkan beberapa prestasinya ketika memegang tampuk kepemimpinan.

“Kita pernah juara Piala AFF U-19 2013, kantor mewah kemudian dihancurkan sama Menpora. kemudian anggaran untuk FIFA pembinaan wasit dan pemain itu jalan dan sekarang akan kita bangkitkan kembali,” dilansir melalui Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid.

Pada era kepemimpinan La Nyalla sempat terjadi dualisme PSSI dan KSPI sebagai induk sepak bola Indonesia.

Masing-masing melahirkan dualisme Liga yang dikenal sebagai ILS dan IPL.

“Saya masih ingat sekali perjuangan PSSI mulai dari 2012 sampai 2015, yang mulai dari PSSI asli dan anggotanya palsu, kemudian saya membuat KPSI yang organisasinya palsu tapi anggotanya asli,” cerita La Nyalla.

“Setelah pertemuan beberapa kali IPL & ISL tetap jalan dan Alhamdulillah terjadi kongres luar biasa penggabungan antara IPL dan ISL. Di situ akhirnya Pak Djohar Arifin sebagai Ketum dan saya sebagai Waketum yang membidangi Badan Tim Nasional (BTN),”

“Kemudian di 2015 ada KLB, dari 107 voters, saya mendapatkan 94 voters dan sisanya untuk calon ketum lain yang jumlahnya ada sembilan atau sekian. Pada saat saya dilantik oleh FIFA, saat itu saya juga mendapatkan surat pembekuan dari Menpora (Imam Nahrawi)."

"Dari situlah akhirnya kami berjuang, sampai saya menang di PTUN, menang di tingkat banding dan sampai di kasasi kami menang, tapi ternyata ada kejadian luar biasa. Saya yang merasa dikriminalisasi akhirnya saya masuk di dalam tahanan, yang katanya saya korupsi dana hibah Kadin,” terangnya.

La Nyalla memang telah terjun langsung ke dunia pengurusan sepak bola.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved