Berita Jawa Tengah

Ponpes Al Hamidah Grobogan Dijadikan Pesantren Ramah Anak, Tempat Santri Tewas Dihajar Rekannya

Pembentukan pesantren ramah anak bertujuan untuk menciptakan lingkungan sekolah yang aman, sehat, dan menyenangkan bagi anak. 

Editor: deni setiawan
Kompas.com/Dokumen Polsek Kradenan
Polisi olah TKP di lingkungan Pondok Pesantren Al Hamidah, Desa Kuwu, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Minggu (15/1/0/2023). 

TRIBUNJATENG.COM, GROBOGAN - Pasca tewasnya santri Ponpes Al Hamidah Grobogan, pihak Kemenag berencana akan menjadikan ponpes tersebut sebagai pesantren yang ramah anak.

Adapun maksudnya agar para santri dapat belajar dari peristiwa tersebut dan oleh pihak ponpes dapat memperketat pengawasan.

Hal itu pun sesuai karakteristik pesantren ramah anak di bidang pendidikan.

Yakni diharapkan mampu melindungi hak-hak anak dari segala bentuk diskriminasi maupun kekerasan, termasuk di lingkungan dalam pesantren.

Baca juga: Duel Santri Berujung Maut di Grobogan, Berikut Kronologis Menurut Polisi

Ponpes Al Hamidah Desa Kuwu, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Grobogan, tempat santri tewas dihajar temannya sesama santri akan dijadikan Pesantren Ramah Anak.

Harapannya, kasus serupa tidak terulang.

Kasi Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kantor Kemenag Kabupaten Grobogan, Purwadi menyampaikan, pembentukan pesantren ramah anak bertujuan untuk menciptakan lingkungan sekolah yang aman, sehat, dan menyenangkan bagi anak. 

Dengan kata lain, mewujudkan standar pesantren sebagai model pendidikan berbasis agama yang ideal bagi tumbuhkembang anak. 

Pesantren ramah anak memiliki karakteristik mampu melindungi hak-hak anak dari segala bentuk diskriminasi dan kekerasan di bidang pendidikan.

"Kami sudah membuat prototype, lima pesantren menjadi percontohan pesantren ramah anak di wilayah barat Grobogan, tengah, dan timur."

"Kebetulan ada kasus ini, pesantren tersebut termasuk di dalamnya," kata Purwadi seperti dilansir dari Kompas.com, Rabu (18/1/2023).

Baca juga: Bercanda Berujung Perkelahian Maut, Satu Santri Tewas Usai Menciumkan Keteknya Ke Teman di Grobogan

Kemenag Kabupaten Grobogan, kata Purwadi, sejatinya sudah berupaya menyosialisasikan pembinaan di lingkungan pesantren. 

"Berkali-kali saat rakor juga sudah selalu diingatkan."

"Kami sudah berupaya agar bagaimana lembaga-lembaga tidak terlibat dalam pelanggaran ramah anak," ungkap Purwadi.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved