Berita Regional
Korban Pencabulan 3 Bocah SD di Mojokerto, Mengalami Trauma Tak Ingin Sekolah dan Keluar Rumah
Korban pencabulan tiga orang bocah sekolah dasar (SD) berusia 8 tahun mengalami trauma hingga tak mau bersekolah dan keluar rumah.
TRIBUNJATENG.COM, MOJOKERTO - Korban pencabulan tiga orang bocah sekolah dasar (SD) berusia 8 tahun mengalami trauma.
Bahkan korban yang masih berusia 6 tahun yang duduk di bangku Taman Kanak-kanak (TK) tersebut tak mau keluar rumah karena tinggal di desa yang sama dengan pelaku, di Kecamatan Dlanggu, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.
Akibat peristiwa itu, korban mengalami trauma hingga enggan untuk sekolah maupun keluar rumah untuk bermain.
Baca juga: Pelaku Pencabulan Manfaatkan Situasi Rumah Sepi Saat Cabuli Siswi SMP Hingga 7 Kali di Kendari
Penasihat hukum korban, Krisdiyansari Kuncoro Retno mengungkapkan, sejak Senin (16/1/2023), korban mulai enggan ke sekolah karena merasa trauma bertemu dengan pelaku.
Korban enggan ke sekolah, sebut dia, terjadi pada pekan ini.
Pekan sebelumnya, saat pelaku dipindahkan orangtuanya ke luar desa, korban masih mau berangkat ke sekolah.
“Minggu kemarin masih mau sekolah, mungkin karena korban tahu kalau pelaku dipindahkan keluar, jadi dia merasa aman," kata Krisdiyansari kepada Kompas.com, Kamis (19/1/2023).
"Tapi minggu ini karena si pelaku kembali ke rumah dan ke sekolah, si korban ini enggak mau keluar dan enggak mau sekolah. Alasannya ada saja, seperti capek, ngantuk,” lanjut dia.
Selain tak mau ke sekolah, lanjut dia, korban juga enggan keluar rumah serta mudah marah dan mudah terpancing emosi.
“Terus anaknya sekarang jadi mudah marah, sedikit-sedikit banting barang, sedikit-sedikit marah. Padahal dulu anaknya tidak seperti itu,” ungkap Krisdiyansari.
Baca juga: Kronologi Pencabulan Anak di Bawah Umur Hingga Hamil, Pelaku Mencekoki Korban Minuman Keras
Peristiwa pencabulan itu terjadi di sebuah rumah kosong di dekat rumah korban, Sabtu (7/1/2023) siang.
Dikatakan Krisdiyansari, pemerintah desa sempat memediasi agar kasus asusila yang melibatkan korban dan pelaku yang masih anak-anak tersebut diselesaikan secara kekeluargaan.
Namun, upaya mediasi yang dilakukan tak menemukan titik temu.
Kasus itu pun kemudian dilaporkan ke Polres Mojokerto, pada Selasa (10/1/2023).
Nasib Mahasiswa Kedokteran UNS Asal Tegal yang Jatuh di Gua Braholo Gunungkidul, Ditemukan Meninggal |
![]() |
---|
Inilah Sosok Ayu Penipu Calon Taruna Akpol Rp 250 Juta, Mengaku Punya Kenalan Petinggi Mabes Polri |
![]() |
---|
Hasil Autopsi Penyebab Tewasnya Bripka Arfan Diungkap, Ada Sianida dan Benda Tumpul |
![]() |
---|
Tahanan Narkoba Tewas di Sel Polres Asahan, Kondisi Tergantung Mulut Tersumpal |
![]() |
---|
KKB Tembaki Aparat TNI-Polri yang Amankan Salat Tarawih di Puncak Jaya Papua, 2 Tewas dan 1 Terluka |
![]() |
---|