Berita Nasional

Erick Thohir Cawapres dengan Sentimen Positif Tertinggi di Medsos

Dari skor 40.995 yang dimiliki oleh Ridwan Kamil, 17.561 di antaranya adalah sentimen negatif.

Editor: Editor Bisnis
Istimewa
Menteri BUMN RI Erick Thohir 

TRIBUNJATENG.COM - Platform monitoring dan analisa media sosial, Cakradata mengungkapkan Menteri BUMN Erick Thohir menjadi calon wakil presiden paling potensial menatap pemilihan presiden (pilpres) 2024 mendatang. Terekam berdasarkan hasil monitoring dan analisa Cakradata, menteri terbaik dan andalan Presiden Jokowi ini menjadi tokoh cawapres dengan tren tertinggi interaksi warganet.

Data menunjukkan Erick Thohir memperoleh 257.153 percakapan di media sosial dan media online. Angka percakapan tersebut mengungguli kandidat lainnya yang sering diberitakan oleh media masuk dalam bursa cawapres di Pilpres 2024 mendatang.

Di belakang Erick Thohir terdapat Ketum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dengan 219.555 percakapan. Sedangkan Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil berada pada posisi ke tiga dengan total percakapan 147.149.

Di samping itu, dari sentimen media sosial dan media online Erick Thohir juga menjadi yang tertinggi di antara ketiganya. Eks Presiden Inter Milan tersebut memiliki skor sentimen sebesar 44.081, sedangkan Ridwan Kamil berada di tempat ke dua dan AHY di tempat ke tiga.

Masing-masing memiliki skor sentimen sebesar 40.995 dan 31.259. Setelah dibedah, Erick Thohir tokoh pemimpin yang paling banyak menerima sentimen positif dari netizen Indonesia.

Dari skor sentimen Erick Thohir sebesar 44.081, 28.629 di antaranya adalah sentimen positif sedangkan sentimen netral sebesar 11.118 dan negatif di angka 4.334. Berbeda dengan Ridwan Kamil dan AHY yang didominasi oleh sentimen negatif dari warganet.

Dari skor 40.995 yang dimiliki oleh Ridwan Kamil, 17.561 di antaranya adalah sentimen negatif. Sedangkan AHY memiliki sentimen yang lebih besar yakni 20.919 dari 31.359 total sentimen media sosial dan media online.

Perlu diketahui, penelitian yang dilakukan Cakradata didapat dari percakapan publik melalui kanal Twitter, Instagram, Youtube, Facebook, news, dan blog di Indonesia. Pengumpulan datanya diambil dari bulan Oktober-Desember 2022. (*)

  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved